Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 31 Oktober 2024 | 11:40 WIB
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Sumatera Barat. [Dok.Istimewa]

Pihaknya tidak buru-buru menghadirkan SPKLU di 19 kabupaten dan kota. Alasannya karena dalam merencanakan pembangunan SPKLU, PLN menyesuaikan dengan roadmap, potensi kunjungan di lokasi, dan titik strategis yang mungkin terkunjungi oleh kendaraan listrik.

"Populasi mobil listrik yang terdata di kami (PLN) baru 49 unit dan itu mayoritas di Padang. Kalau data dari dealer tentu lebih banyak, apalagi sepeda motor listrik," tuturnya.

Hery Kurniawan Indarto menerangkan bahwa animo masyarakat Sumbar untuk memiliki mobil listrik memang belum setinggi kota-kota besar di Indonesia. Namun, potensi bertransformasi ke mobil listrik sudah mulai tumbuh di kalangan masyarakat. Ia meyakini, target "langit biru" Sumbar bakal terwujud jika semua pihak bisa berkolaborasi dan meyakini tranformasi ini adalah cara melawan polusi udara.

"Mungkin karena harga mobil listrik masih dianggap tinggi (mahal) dan juga keraguan masyarakat terhadap kualitas baterai," katanya.

Atas dasar itu, PLN terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan kebaikan menggunakan kendaraan listrik. Peralihan dari mobil berbahan bakar minyak (BBM) ke baterai ini bukan persoalan cepat atau lambatnya, namun tentang bagaimana masyarakat meyakini bahwa mobil listrik itu betul-betul memberi manfaat yang lebih untuk kehidupan mereka.

"Makanya selain gencar sosialisasi, PLN juga memacu infrastruktur (SPKLU) demi kenyamanan pengguna mobil listrik," katanya.

Bicara target, PLN Sumbar mengaku tetap mengacu dengan komitmen nasional, yakni program Net Zero Emmision (NZE) 2060 mendatang. Sebab, ini tidak saja tentang mobil BBM ke listrik, namun juga juga memacu peralihan memasak dari gas dan minyak menjadi kompor listrik, hingga memeratakan infrastruktur charging mobil dan motor listrik.

Selain SPKLU, PLN Sumbar telah membangun 26 unit Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di Pelabuhan Bungus Teluk Kabung Padang, Tua Pejat Mentawai dan Painan Pesisir Selatan. "ALMA ini untuk menunjang fasilitas kapal sandar yang operasionalnya biasa pakai genset beralih ke listrik. Sasarannya tentu saja green energy atau energi hijau," tutupnya.

Bebas Polusi dan Target Net Zero Emmision 2060

Salah seorang pengguna mobil listrik, Maigus Tinus (47), mengatakan bahwa mobil listrik lebih responsif dibanding mobil konvensional. Apalagi, mayoritas garansi baterai hingga delapan tahun dari pabrik.

Load More