
SuaraSumbar.id - Situasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Padang Pariaman semakin memanas, dengan kedua tim sukses pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati saling melaporkan insiden yang melibatkan pencopotan Alat Peraga Kampanye (APK).
Perselisihan dimulai setelah seorang simpatisan dari salah satu paslon diduga mencopot sejumlah APK paslon nomor urut 2, John Kenedy Azis (JKA)-Rahmat Hidayat.
Insiden pencopotan APK terjadi di Taluak, Nagari Kurai Taji Timur, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman, pada Senin (14/10/2024).
Aksi ini diduga dilakukan oleh pensiunan polisi berinisial AY, yang kemudian memicu laporan dari pihak kuasa hukum Paslon JKA-Rahmat Hidayat.
Baca Juga: Baliho Dicopot, Mantan Perwira Polisi di Padang Pariaman Polisikan Penyebaran Video
“Kami telah membuat laporan pidana terhadap pelaku AY ke polisi,” ujar Kuasa Hukum Paslon JKA-Rahmat Hidayat, Fauzan Chaniago, pada Selasa (15/10/2024).
Fauzan mengklaim bahwa perusakan APK terjadi di tiga kecamatan, yakni Lubuk Aluang, Sicicin, dan Nan Sabaris.
Di sisi lain, Kuasa Hukum Paslon nomor urut 1, Suhatri Bur-Yosdianto, Zulbahri, menanggapi laporan tersebut dengan balik melaporkan kasus tersebut ke polisi atas pencemaran nama baik kliennya, AY.
Menurut Zulbahri, AY tidak bersalah karena mencopot APK yang dipasang di pagar sekolah, yang dianggap tidak sesuai dengan aturan.
“Kami juga melaporkan beberapa pihak terkait pencemaran nama baik dan undang-undang ITE atas video yang beredar, yang menuduh klien kami bersalah,” ungkap Zulbahri. Laporan tersebut telah dimasukkan ke Polda Sumbar.
Baca Juga: Bawaslu Turun Tangan! Ratusan APK Pilkada Bukittinggi Dicopot
Selain itu, Zulbahri juga melaporkan Bawaslu Padang Pariaman ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) karena diduga membiarkan Paslon nomor urut 2 berkampanye di tempat yang tidak seharusnya.
“Kami sudah mengantongi bukti-bukti terkait pelanggaran kampanye di lokasi yang tidak sesuai aturan,” tambahnya.
Dengan kedua belah pihak saling melapor, suasana Pilkada Padang Pariaman semakin panas, dan proses penyelesaian kasus ini menjadi sorotan masyarakat jelang hari pemilihan.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Dana PSU Pilkada 2024 Minim, Kemendagri: Sosialisasi dan Rapat di Hotel Nggak Perlu!
-
Hampir 60 Persen Pilkada 2024 Harus Diulang, Deddy Sitorus: Pemilu Paling Brengsek, Kalau Perlu Semua Mundur Berjamaah
-
Lapor ke DPR, Wamendagri Sebut Hanya 8 Daerah Siap Gelar Pilkada Ulang, 16 Lainnya Tak Sanggup Masih Butuh Dana
-
Daftar 24 Daerah PSU Pilkada, DPR akan Panggil KPU
-
Pilkada 2024 Belum Selesai, MK Putuskan PSU di 24 Daerah
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Jalan Tol Padang-Sicincin Dibuka Saat Mudik Lebaran 2025, Ini Penjelasan Hutama Karya
-
Kejar-kejaran dengan Polisi, Kurir Ganja 26 Kg Diringkus di Pasaman Barat, 1 Pelaku Residivis!
-
Daftar 7 Kapolres Baru di Polda Sumbar, Lengkap dengan 10 PJU Baru!
-
Kronologi Anggota Satpol PP Padang Tewas Ditabrak Mobil di Pariaman
-
Kamera Galaxy S25 Ultra-Galaxy AI Terbaru Hasilkan Foto Arsitektur Epik