SuaraSumbar.id - Dinas Kesehatan Kota Padang, mengintensifkan sosialisasi terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penerapan 3M Plus sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD).
Program ini diharapkan mampu menekan penyebaran penyakit DBD yang semakin mengkhawatirkan di wilayah tersebut.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kota Padang, Evawestari, menjelaskan bahwa seluruh puskesmas dan posyandu diinstruksikan untuk memperkuat kampanye PSN dan 3M Plus kepada masyarakat. Selain itu, program "satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik)" terus dimaksimalkan untuk memastikan setiap rumah terpantau kebersihannya dari jentik nyamuk.
"Pemberantasan sarang nyamuk melalui metode 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas, terbukti cukup efektif dalam mencegah penyebaran DBD," kata Evawestari, Senin (14/10/2024).
Selain upaya PSN, Dinkes juga aktif melakukan gotong-royong untuk membersihkan lokasi yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, dilanjutkan dengan tindakan fogging apabila ditemukan lebih dari satu rumah yang memiliki jentik dengan tingkat melebihi 5 persen.
Namun, jika jentik hanya ditemukan di satu rumah dan masih di bawah batas 5 persen, rumah-rumah lain dianggap bersih, dan perhatian lebih diberikan kepada pemilik rumah yang terjangkit.
Evawestari juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan langkah pencegahan tambahan, seperti memasang kawat kasa di ventilasi rumah, mengenakan pakaian lengan panjang, serta menggunakan lotion dan obat anti nyamuk. Langkah-langkah ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD.
Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat bahwa dari Januari hingga September 2024, terdapat 395 kasus DBD di kota tersebut. Dengan rincian 48 kasus di Januari, 40 kasus di Februari, 34 kasus di Maret, 36 kasus di April, 47 kasus di Mei, 50 kasus di Juni, 49 kasus di Juli, 47 kasus di Agustus, dan 44 kasus di September.
"Kerjasama lintas sektor, termasuk dukungan dari kelurahan dan kecamatan, sangat diperlukan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ini menjadi prioritas utama agar kasus DBD bisa terus ditekan," tegas Evawestari. (antara)
Berita Terkait
-
Waspada! Tembus 2.548 Kasus, Jakbar Tertinggi Penyebaran DBD di Jakarta, Pemicunya Apa?
-
Bukan Singa atau Hiu, Ternyata Ini 5 'Pembunuh' Paling Efektif di Dunia Hewan
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Jawa Barat Darurat DBD! Kasus Tertinggi Nasional, Kematian Mengintai: Apa yang Harus Dilakukan?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Bebek dan Angsa Dimangsa Harimau Sumatera, Warga Agam Ketar-ketir!
-
Galaxy Z Fold7 Wujudkan Semangat Pahlawan Masa Kini
-
Diakui Dunia: BRI Raih Penghargaan dari Asia Sustainability Reporting Awards 2025
-
Lebih dari Sekadar CSR, BRI Kumpulkan 4 Ton Lebih Sampah Plastik Lewat RVM Inovatif
-
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Raya Padang Stabil, Mendag RI Tinjau Jelang Nataru!