Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:11 WIB
Warga yang menjadi korban banjir dan longsor mengungsi ke masjid di Kampuang Galapuang Ulakan, Padang Pariaman, Sumatera Barat. [ANTARA]

SuaraSumbar.id - Ratusan keluarga di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terpaksa mengungsi. Sebab, desa mereka diterjang banjir disertai tanah longsor.

Warga kini menempati masjid dan balai masyarakat yang dijadikan tempat pengungsian sementara.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa sekitar 480 warga atau 160 kepala keluarga mengungsi ke beberapa lokasi.

"Mereka kini berada di masjid, balai masyarakat, dan tempat lainnya," kata Abdul, Minggu (6/10/2024).

Berdasarkan data Pusdalops BNPB, total ada 4.411 orang yang terdampak banjir dan longsor yang melanda 11 desa di Padang Pariaman, Jumat 4 Oktober 2024.

Sebagian besar masyarakat memilih bertahan di rumah yang terdampak maupun menumpang ke rumah sanak saudara yang aman dari bencana.

Banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan deras berkepanjangan menyebabkan dua unit rumah rusak tertimbun, memutus jalan penghubung antardesa Sungai Sariak-Toboh Ketek dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang.

Sebanyak 1.615 unit rumah dilaporkan terdampak, dan beberapa di antaranya masih dalam keadaan terendam dengan ketinggian muka air diperkirakan 50-100 centimeter seiring hujan yang masih berlangsung sampai saat ini.

Banjir ini melanda 11 desa di Padang Pariaman, termasuk Sungai Sariak, Gasan Gadang, Campago, Kampuang Galapuang Ulakan, dan Seulayat Ulakan.

Load More