SuaraSumbar.id - Ratusan keluarga di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terpaksa mengungsi ke masjid dan balai masyarakat setelah kampung mereka dilanda banjir disertai tanah longsor.
Bencana ini memaksa sekitar 480 warga atau 160 kepala keluarga mencari tempat yang aman sementara waktu, menyusul derasnya hujan yang memicu banjir dan longsor di wilayah tersebut pada Jumat (4/10/2024).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir dan tanah longsor di Padang Pariaman berdampak pada lebih dari 4.000 orang. Sebagian besar warga memilih tetap tinggal di rumah mereka yang terdampak atau menumpang di rumah sanak saudara yang lebih aman.
"Sebanyak 160 kepala keluarga mengungsi ke beberapa tempat, termasuk masjid dan balai masyarakat," ujar Abdul dalam laporannya di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).
Bencana ini melanda 11 nagari di Padang Pariaman. BNPB mencatat lebih dari 1.600 rumah terdampak, dengan beberapa rumah masih terendam air setinggi 50 hingga 100 sentimeter. Dua unit rumah bahkan tertimbun longsor, sementara jalan penghubung antar desa Sungai Sariak-Toboh Ketek dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang terputus akibat bencana ini.
Selain mengakibatkan banjir dan longsor, bencana tersebut juga memicu kerusakan infrastruktur. Personel BNPB, BPBD Sumatera Barat, serta bantuan dari Dinas PUPR dan personel TNI/Polri telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
"Alat berat sudah diterjunkan ke lokasi bencana untuk mempercepat penanganan," tambah Abdul.
Upaya penanganan masih berlangsung, dan pihak BNPB memastikan bahwa stok kebutuhan pokok mencukupi bagi para pengungsi. Seiring hujan yang belum berhenti, situasi di Padang Pariaman masih dalam pantauan ketat untuk memastikan keselamatan warga. (antara)
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Calvin Verdonk Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Hasto PDIP: Bencana Alam Tak Lepas dari Korupsi SDA dan Mafia Kekuasaan
-
Suasana Pasca Banjir Bandang di Sumatera
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
Terkini
-
Update Korban Banjir Bandang di Agam: 190 Orang Meninggal, 25 Jenazah Belum Teridentifikasi
-
Relawan Bencana PDIP Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar, Warga Krisis Air Bersih
-
1.341 Hektare Sawah di Sumbar Gagal Panen Usai Dihantam Banjir Bandang
-
Pencarian 3 Korban Longsor Pasaman Barat Dihentikan, Ini Alasannya
-
Gunung Talang Solok Berstatus Waspada, Warga Diminta Jauhi Kawah