SuaraSumbar.id - Ketua sementara DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Irsyad Syafar, mengingatkan masyarakat Ranah Minang untuk menolak segala bentuk politik uang selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas dan mengedepankan kepentingan rakyat. “Jauhi praktik politik uang yang berpotensi terjadi selama masa Pilkada berlangsung,” ujar Irsyad Syafar, Rabu (25/9/2024).
Irsyad menegaskan, jika masyarakat berkomitmen menolak politik uang, Sumbar akan mendapatkan pemimpin yang mampu bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
"Menolak segala bentuk transaksional dalam proses pemilihan sangat penting, agar lahir pemimpin yang benar-benar merupakan pilihan murni masyarakat di 19 kabupaten/kota di Sumbar," tambahnya.
Dengan 56 pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Serentak 2024, pemungutan suara akan berlangsung di 10.846 tempat pemungutan suara (TPS).
Sebanyak 4.103.084 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan tanpa pengaruh politik uang.
Irsyad juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi pada hari pencoblosan, 27 November 2024. Sebelum memberikan suara, ia menyarankan masyarakat untuk mengenali lebih dalam calon-calon kepala daerah yang mereka pilih, baik melalui visi maupun misi yang diusung oleh para calon.
"Masa kampanye sudah dimulai. Kenali visi dan misi calon kepala daerah agar bisa memilih pemimpin terbaik yang sesuai dengan harapan rakyat," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sumbar, Surya Efitrimen, menginformasikan bahwa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar akan diikuti oleh dua pasangan calon.
Pasangan nomor urut 1, Mahyeldi dan Vasko Ruseimy, didukung oleh lima partai politik, termasuk PKS, Partai Gerindra, dan Demokrat, dengan total suara sah 1.200.925. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Epyardi Asda dan Ekos Albar, diusung oleh enam partai, seperti PAN, Golkar, dan PDI Perjuangan, dengan total suara sah 1.241.170. (antara)
Berita Terkait
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
Sebut Deflasi Bikin Politik Uang Makin Sulit Diberantas, Mantan Pimpinan KPK: Kita Tak Boleh Alami Multi-Krisis
-
Cegah Politik Uang, Netralitas Institusi Penting Jadi Sorotan
-
Kapolri Listyo Persilakan Anggotanya Dilaporkan jika Tak Netral di Pilkada 2024
-
Bawaslu Tegaskan Usut Video Viral Amplop Berisi Uang dari Calon Bupati Bogor
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Polres Pariaman Ungkap Pemilik Ganja 11,7 Kilogram, Pelaku Ternyata Narapidana Narkoba
-
Rendang Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Kata Kementerian Kebudayaan
-
Kantor MUI Sumbar Dibangun di Kawasan Masjid Syekh Khatib Al Minangkabawi, Bangunan 5 Lantai Senilai Rp 24 Miliar
-
Plt Gubernur Sumbar Soroti Daerah Rawan Konflik di Pilkada 2024: Bisa Menghambat Pemilihan!
-
Pria Lansia Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Kota Padang