SuaraSumbar.id - Sumatera Barat (Sumbar) merupakan wilayah dengan potensi bencana yang tinggi. Atas dasar itu, Pemprov Sumbar terus memaksimalkan mitigasi guna mengurangi dampak bencana.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi berbagai potensi bencana, termasuk ancaman gempa megathrust Mentawai.
"Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana akan terjadi, tapi kita bisa mengurangi risikonya dengan kesiapsiagaan yang baik. Masyarakat harus terus diberikan pemahaman," kata Mahyeldi, Kamis (12/9/2024).
Belakangan ini, isu tentang potensi megathrust Mentawai yang dapat memicu tsunami kembali mencuat di media. Namun, Mahyeldi mengingatkan masyarakat agar tidak panik, melainkan fokus meningkatkan kesiapsiagaan. Hingga kini, belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa tersebut akan terjadi.
Menurut data BPBD Sumbar, dari 2014 hingga 2022, wilayah ini telah mengalami lebih dari 6.000 kejadian bencana. Potensi bencana di Sumbar tidak hanya sebatas gempa dan tsunami, tetapi juga mencakup banjir, tanah longsor, angin kencang, kebakaran hutan, dan abrasi pantai. Setiap daerah di Sumbar memiliki risiko bencana yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis masing-masing.
Mahyeldi menegaskan pentingnya peta bencana di setiap kabupaten/kota guna memastikan fokus mitigasi yang tepat. Pemprov Sumbar melalui BPBD terus melakukan simulasi bencana dan menyiapkan berbagai sistem peringatan dini, seperti Early Warning System (EWS), termasuk EWS inklusi bagi masyarakat penyandang disabilitas. Saat ini, Sumbar telah memiliki 42 unit EWS yang tersebar di 6 kabupaten/kota pesisir.
Selain itu, penyediaan Tempat Evakuasi Sementara (TES) di wilayah pesisir juga telah ditingkatkan. Terdapat sekitar 62 TES yang disiapkan di bangunan seperti masjid, sekolah, dan perkantoran untuk memfasilitasi evakuasi warga saat terjadi gempa atau tsunami. Mahyeldi menekankan pentingnya pemeliharaan selter tersebut agar selalu siap digunakan saat dibutuhkan.
Simulasi bencana juga rutin dilakukan agar masyarakat lebih siap menghadapi kondisi darurat. "Simulasi bencana harus menjadi budaya, bukan sekadar latihan sekali seumur hidup. Apalagi, kita tahu bahwa Sumbar adalah daerah rawan bencana, dan kesiapsiagaan ini harus dipelihara," tambah Mahyeldi.
Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan bahwa salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah pembuatan garis biru Tsunami Safe Zone di sejumlah titik di Kota Padang. Garis ini menandai area yang dianggap aman dari tsunami, sehingga masyarakat tidak perlu melakukan evakuasi lebih jauh jika sudah berada di zona tersebut.
Program lain yang dijalankan meliputi pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang melibatkan 12 nagari di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.
Dalam program Destana, masyarakat nagari dilatih untuk memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi dan memulihkan diri dari dampak bencana. Dengan langkah-langkah ini, Pemprov Sumbar berharap dapat mewujudkan Sumbar Tangguh Bencana, di mana masyarakat lebih siap menghadapi segala potensi bencana yang ada.
Berita Terkait
-
La Nina Tanda Musim Apa? Waspada Kegiatan di Luar Rumah dan Rawan Bencana
-
Gubernur Sumbar Desak Cabut Aturan Lepas Jilbab Paskibraka di IKN: Melecehkan Ajaran Agama dan Melanggar Konstitusi!
-
Profil Mahyeldi: Karier Politik Moncer, Jadi Gubernur Saat Jabat Wako Padang, Kini Maju Pilgub Sumbar dengan Wakil Baru
-
Jokowi Sebut Indonesia Menduduki Peringkat Tiga Teratas Sebagai Negara Paling Rawan Bencana
-
Masih Luncurkan Awan Panas Guguran, Gunung Semeru Sudah Alami 29 Kali Letusan Sejak Kemarin
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
Terkini
-
Polres Pariaman Ungkap Pemilik Ganja 11,7 Kilogram, Pelaku Ternyata Narapidana Narkoba
-
Rendang Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Kata Kementerian Kebudayaan
-
Kantor MUI Sumbar Dibangun di Kawasan Masjid Syekh Khatib Al Minangkabawi, Bangunan 5 Lantai Senilai Rp 24 Miliar
-
Plt Gubernur Sumbar Soroti Daerah Rawan Konflik di Pilkada 2024: Bisa Menghambat Pemilihan!
-
Pria Lansia Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Kota Padang