SuaraSumbar.id - Banyak orang masih salah paham tentang demam berdarah dengue (DBD), terutama mengenai kemungkinan infeksi berulang.
Beberapa orang yang pernah terinfeksi mengira mereka sudah kebal seumur hidup, padahal sebenarnya ada empat serotipe virus dengue yang berbeda.
Hal ini berarti seseorang bisa terinfeksi lebih dari satu kali, bahkan berisiko lebih parah pada infeksi berikutnya.
"Oleh karena itu, memastikan perlindungan yang lebih baik melalui langkah langkah pencegahan yang tepat sangatlah penting, salah satunya melalui metode vaksinasi," kata dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes, melansir Antara, Minggu (8/9/2024).
Vaksin DBD saat ini tersedia untuk usia 6-45 tahun, dengan rekomendasi khusus dari IDAI untuk anak usia 6-18 tahun dan PAPDI bagi usia 19-45 tahun. Untuk perlindungan optimal, vaksinasi harus diberikan lengkap sesuai dosis yang dianjurkan.
"Terkait dengan pemberian vaksin secara bersamaan dengan vaksin lain, tentunya masyarakat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter tentang hal tersebut," ujarnya.
Sementara itu, dr. Anas Ma'ruf dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa Indonesia terus menghadapi beban signifikan akibat DBD.
Pada tahun 2024 hingga minggu ke-33, terdapat 181.079 kasus DBD dengan 1.079 kematian, yang jauh lebih tinggi dibandingkan total kasus sepanjang 2023.
"Kota Bandung mencatat kasus tertinggi dengan 46.594 kasus dan 281 kematian," ucapnya.
Pemerintah telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini, dengan fokus pada penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025, kami menetapkan target menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD secara berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Jauh-Jauh dari Swiss! Pasien Ini Rela Terbang Ribuan Kilometer Demi Sel Punca di Vinski Tower
-
The Healing Season of Pottery: Menemukan Semangat Baru dari Studio Tembikar
-
Diam-Diam Mematikan: Bagaimana TCD Bisa Mengungkap Risiko Stroke Sebelum Terlambat
-
Masih Sakit Pergi ke Bali, Dokter Tifa Beri Komentar Menohok soal Kesehatan Jokowi
-
Mengurai Luka Batin Lewat Buku I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki 2
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik
-
3 Hack Foto Bikin Konten FYP dengan Galaxy S25 Edge