SuaraSumbar.id - Seorang akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Andalas (Unand), Dewi Anggraini mengatakan bahwa praktik politik uang dalam Pilkada 2024 semakin memprihatinkan.
"Saya melihat praktik politik uang mulai dianggap sebuah kelaziman," ujar Dewi Anggraini, dikutip dari Antara, Rabu (4/9/2024).
Fenomena ini terlihat jelas ketika calon yang akan maju dalam pemilu datang ke masyarakat dengan membawa sejumlah uang. Penerima uang, pada saat bersamaan, merasa berkewajiban untuk memberikan suaranya kepada calon tersebut.
Lebih lanjut, Dewi Anggraini menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat yang menerima uang cenderung berpikir pragmatis dan memanfaatkan momentum Pilkada untuk kepentingan sesaat.
"Ada pola pikir barter dari masyarakat, di mana mereka berpikir sosok yang terpilih nantinya tidak akan peduli atau kenal lagi dengan masyarakat," ungkapnya.
Menurut Dewi, praktik politik uang kerap terjadi di kalangan akar rumput yang minim pemahaman politik. Rendahnya literasi politik membuat kelompok ini lebih mudah terjebak dalam politik pragmatis. Namun, Dewi menekankan bahwa masyarakat yang memiliki pemahaman politik yang baik cenderung tidak mudah tergiur oleh praktik ini. Mereka lebih fokus pada memilih pemimpin yang dapat membangun daerah.
Dewi juga menekankan pentingnya sosialisasi yang masif dari penyelenggara pemilu dan pemerintah daerah untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya politik uang. Selain merusak nilai demokrasi, praktik ini juga bisa berujung pada pidana.
"Masyarakat harus diberitahu bahwa politik uang ini bisa berujung pada pidana. Sosialisasi yang masif dari pemangku kepentingan sangat diperlukan," tegas Dewi.
Sementara itu, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyebutkan berdasarkan data tren putusan tindak pidana pemilihan nasional tahun 2020, terdapat puluhan kasus yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Dari data tersebut, 65 kasus melibatkan kepala desa atau pejabat ASN yang melanggar aturan pemilu, termasuk praktik politik uang.
Berita Terkait
-
Siap SNPMB 2025? Berikut Daftar Jurusan di Universitas Andalas
-
Kasus Politik Uang Pilkada Sorong Terbongkar di MK: Capai Rp600 Juta, Tiap Amplop Berisi Rp200 Ribu!
-
Money Politics: Rakyat Jadi Korban Uang Murahan
-
Vicky Prasetyo Ungkap Cabup Pemalang Diduga Main Politik Uang Pilkada 2024, Cuma Dikasih Rp50 Ribu!
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
2 Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalan Alternatif Bukittinggi-Payakumbuh saat Lebaran
-
Harunya Lebaran 2025 di Balik Jeruji: Narapidana Lapas Padang Melepas Rindu dengan Keluarga
-
Lebaran Aman dengan BRI: Hindari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
BRI Berkontribusi dalam Konservasi Laut Gili Matra Melalui Program Menanam Grow & Green
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025