SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, mengingatkan semua pihak waspada terhadap potensi perilaku menyimpang di pondok pesantren dan sekolah berasrama seiring dengan meningkatnya minat masyarakat Sumbar menyekolahkan anak di lembaga-lembaga tersebut.
Peringatan ini disampaikan Mahyeldi dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang digelar di Bukittinggi, Selasa (3/9/2024).
Mahyeldi mengatakan, semangat beragama yang semakin tinggi di masyarakat Sumbar, didukung oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Sumbar, telah memperkuat karakteristik masyarakat yang menganut falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Hal ini turut mendorong peningkatan jumlah siswa yang ingin menuntut ilmu di sekolah berasrama dan pondok pesantren.
"Semakin banyak orang tua yang ingin anak-anaknya belajar di pondok pesantren dan sekolah berasrama, karena selain kualitas pendidikan yang baik, mereka juga mendapatkan pembinaan karakter yang lebih intensif," kata Mahyeldi.
Namun, Mahyeldi juga menegaskan bahwa lembaga pendidikan ini tidak terlepas dari risiko terjadinya perilaku menyimpang di kalangan pelajar, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, pergaulan bebas, hingga potensi terjadinya perilaku LGBT.
Menurutnya, pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai keberhasilan pondok pesantren dan sekolah berasrama mungkin mencoba menyusup dan mempengaruhi pelajar untuk melakukan perilaku menyimpang.
“Semakin kita fokus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah berasrama dan pondok pesantren, maka akan selalu ada upaya dari pihak-pihak yang berusaha merusaknya. Ini adalah tantangan nyata yang harus kita hadapi bersama," tegas Mahyeldi.
Mahyeldi menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, OPD, tokoh masyarakat, dan lembaga terkait untuk membentengi lembaga pendidikan ini dari potensi perilaku menyimpang. Ia juga menekankan perlunya pengawasan tidak hanya terhadap pelajar, tetapi juga terhadap pengajar dan pengawas asrama.
“Kita perlu memperkuat pengawasan di seluruh aspek, agar tidak ada lagi kasus-kasus perilaku menyimpang di sekolah berasrama dan pondok pesantren di Sumbar,” ujar Mahyeldi. (Antara)
Berita Terkait
-
KPU Warning Cagub Sumbar yang Berstatus Kepala Daerah: Wajib Cuti Pilkada 2024, Jangan Pakai Fasilitas Negara!
-
Gubernur Sumbar Desak Cabut Aturan Lepas Jilbab Paskibraka di IKN: Melecehkan Ajaran Agama dan Melanggar Konstitusi!
-
Baliho Audy Joinaldy dan Arief Muhammad Ramai di Kota Padang, Sinyal Duet Maju Pilgub Sumbar 2024?
-
Profil Mahyeldi: Karier Politik Moncer, Jadi Gubernur Saat Jabat Wako Padang, Kini Maju Pilgub Sumbar dengan Wakil Baru
-
Sosok Audy Joinaldy: Dipinang Mahyeldi di Makassar, "Ditinggalkan" di Tanah Minang Jelang Pilgub Sumbar 2024
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
Terkini
-
Kapolda Sumbar Geruduk Tambang Ilegal di Solok Selatan, Sejumlah Barang Bukti Dibakar
-
Pasang Sirine Peringatan Dini, Pasaman Barat Perkuat Mitigasi Tsunami
-
Soroti Kasus Tambang Ilegal di Solok Selatan, Anggota DPR Rahmat Saleh: Jangan Menimbulkan Perpecahan di Internal APH!
-
Ramlan Nurmatias Klaim Menangkan Pilkada Bukittinggi 2024: Kita Tunggu Hasil Resmi KPU!
-
PDIP Cetak Hattrick di Pilkada Dharmasraya, Alex Indra Lukman: Ini Bukti Kepercayaan Masyarakat!