SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) berkomitmen untuk berperan aktif dalam pengendalian perubahan iklim dengan langkah konkret menurunkan emisi gas rumah kaca.
Hal itu sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar Tahun 2021-2026, yang telah menetapkan upaya pelestarian lingkungan sebagai salah satu prioritas utama.
Sekretaris Daerah Sumbar, Hansastri mengatakan, Sumbar memiliki tanggung jawab besar mengingat 54,43 persen wilayahnya adalah kawasan hutan, dan 81 persen desa di Sumbar berada di dalam atau di sekitar hutan.
"Program Folu Net Sink 2030 adalah bukti nyata komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim global, sebagaimana diatur dalam Perpres 98 Tahun 2021," ujar Hansastri dalam acara Penyadartahuan Indonesia’s Folu NET SINK 2030 di Padang, Senin (2/9/2024).
"Sumbar, dengan luasnya kawasan hutan, memiliki peluang besar untuk mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan dan berkontribusi pada pencapaian target nasional," katanya lagi.
Pemprov Sumbar, kata Hansastri, telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Berdasarkan pengukuran Dinas Kehutanan, potensi karbon hutan di Sumbar meningkat sekitar 20 persen dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa kelestarian kawasan hutan masih terjaga dengan baik, berkat peran serta masyarakat sekitar hutan.
Data dari Bappenas menunjukkan bahwa hingga tahun 2024, Sumbar berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 16,9 juta ton CO2 ekuivalen, melampaui target provinsi sebesar 14,1 juta ton CO2 ekuivalen yang ditetapkan untuk tahun 2030. "Data ini membuktikan keseriusan kita dalam mendukung target nasional," ujar Hansastri, seraya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan program ini.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Yozarwardi, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta dari berbagai kalangan, termasuk Sekretaris Daerah Kab/Kota se-Sumbar, Kepala OPD terkait, perguruan tinggi, dan pihak swasta. Yozarwardi berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kesamaan persepsi dalam mendukung capaian kinerja Indonesia's Folu Net Sink 2030.
"Semoga program ini menjadi jalan untuk kebaikan bersama, menjaga bumi ini untuk generasi mendatang," tuturnya.
Berita Terkait
-
Apa Beda Pemanasan Global dan Perubahan Iklim, Sering Salah Kaprah
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Jendela Krisis Iklim Lewat Musik, Album Sonic/Panic Vol. 2 Resmi Dirilis di Ubud, Bali
-
Efek Rumah Kaca Tampil di Joyland 2024, Siap-Siap Dimanjakan Konsep Rimpang Set
-
Menyelami Kehidupan dan Kematian: Pesan dalam 'Putih' Karya Efek Rumah Kaca
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik