SuaraSumbar.id - Iring-iringan kendaraan Gubernur Sumatera Barat (Gubernur Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, dihentikan oleh seorang pedagang asongan saat melaju dari arah Kota Bukittinggi menuju Kabupaten Tanah Datar.
Peristiwa itu terjadi di bawah jembatan flyover Simpang Lapan, Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Minggu (1/9/2024). Pedagang asongan bernama Jufri Hendri Cimenyes, melambaikan tangan dan berdiri di tengah jalan sambil meneriakkan kata-kata "Pak, Pak Gubernur."
Tindakan Jufri membuat iring-iringan kendaraan rombongan Gubernur berhenti sejenak. Kemudian, Mahyeldi membuka kaca jendela mobilnya dan bertanya apa keperluan pedagang yang menghentikan rombongannya itu.
"Mohon maaf pak, ada yang bisa kami bantu? Berbahaya pak, jangan berdiri di badan jalan," kata Mahyeldi kepada pedagang asongan.
Seketika itu, Jufri justru mendoakan Gubernur Sumbar. Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas perbaikan jalan di Lembah Anai yang telah memungkinkannya untuk kembali berjualan demi menghidupi keluarganya.
"Ambo Jufri Cimenyes buya, tukang paragede lembah anai sekaligus youtuber. Tarimo kasih buya, jalan Lembah Anai alah rancak baliak, lah bisa lo kami mangaleh baliak untuak ma iduik i anak bini," katanya.
Jufri mengaku bahwa ia sengaja mencegat Gubernur Sumbar di jalan untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. Meski ia menyadari cara tersebut kurang tepat, niat baiknya untuk berterima kasih tak bisa ditahan.
"Maaf yo buya, caro ambo kurang pas. Ambo hanya ingin menyampaian tarimo kasih atas gerak cepat pemerintah dalam menyelesaiam masalah di Sumbar. Sehat-sehat taruih yo pak," ucapnya.
Menanggapi ucapan Jufri, Mahyeldi hanya bisa mengucap syukur dan berterima kasih kembali. Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan Lembah Anai bukan hanya berkat usahanya sendiri, tetapi juga atas dukungan banyak pihak.
"Alhamdulillah sama-sama. Meski pun belum rampung tapi itu telah berdampak positif untuk masyarakat, pembangunan itu terealisasi berkat peran aktif banyak pihak, jadi bukan hanya saya. Terima kasih bapak, kita alamatkan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi saja ya," jawab Mahyeldi.
Setelah berbincang singkat dengan pedagang asongan tersebut, Gubernur dan rombongannya melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Tanah Datar untuk meresmikan Masjid Turawan di Kecamatan Rambatan. Sebelumnya, Gubernur Sumbar juga sempat menghadiri acara Pembinaan Lembaga Adat di Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Berita Terkait
-
Berapa UMP Sumbar 2025? Kenaikannya Tak Sampai Rp 200 Ribu!
-
KPU Warning Cagub Sumbar yang Berstatus Kepala Daerah: Wajib Cuti Pilkada 2024, Jangan Pakai Fasilitas Negara!
-
Viral! Oknum Provos KSOP Kendari Tendang Dagangan Ibu Pengasong yang Sudah 15 Tahun Cari Nafkah di Pelabuhan
-
Gubernur Sumbar Desak Cabut Aturan Lepas Jilbab Paskibraka di IKN: Melecehkan Ajaran Agama dan Melanggar Konstitusi!
-
Baliho Audy Joinaldy dan Arief Muhammad Ramai di Kota Padang, Sinyal Duet Maju Pilgub Sumbar 2024?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
8 Cara Menurunkan Kadar Gula Darah, Dijamin Tetap Bisa Makan Enak!
-
2 Nagari di Agam Krisis Air, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat!
-
6 Buah Pembersih Ginjal dan Hati, Sangat Mudah Ditemukan!
-
BRI Perkuat Daya Saing UMKM Lewat Partisipasi di PRABU Expo 2025
-
CEK FAKTA: Ribuan Pendeta Hindu India Buang Al-Quran ke Sungai Gangga, Benarkah?