Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 17:02 WIB
Ilustrasi seksual. [Elements Envato]

SuaraSumbar.id - Seksual dan reproduksi seringkali kurang mendapatkan perhatian yang memadai karena stigma dan tabu. Pengetahuan yang rendah dan kekurangan informasi dapat menyebabkan masalah kesehatan ini terabaikan.

Padahal memahami dan mengelola kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk kesejahteraan umum. Menurut survei BKKBN, Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya mencapai 53,4 persen.

Kurangnya pemahaman ini dapat mengakibatkan penanganan medis yang terlambat dan komplikasi yang lebih serius.
Berikut beberapa masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang penting untuk diketahui antara lain:

1. Endometriosis

Tidak sedikit masalah kesehatan reproduksi wanita yang berkaitan dengan siklus menstruasi, salah satunya penyakit endometriosis. Di mana kondisi medis akibat pertumbuhan jaringan endometrium di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya.

Penderita endometriosis biasanya mengalami volume darah yang banyak saat menstruasi, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang hebat, nyeri saat berhubungan seksual, perut terasa kembung, darah pada urin. Beberapa wanita juga dapat mengalami keluhan seperti diare, konstipasi, mual, hingga infertilitas.

2. Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar yang terjadi ketika adanya penetrasi seksual pada vagina. Penderita vaginismus tidak dapat mengatur atau menghentikan kontraksi otot-otot vagina. Penderita akan merasa nyeri saat berhubungan seksual yang disertai perasaan sesak, dan sensasi terbakar atau menyengat.

3. Disfungsi ereksi

Menurut Jurnal Ilmiah Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 35,6 persen responden melaporkan mengalami disfungsi ereksi. Sayangnya, survei Global Study of Sexual Attitudes and Behaviors mengungkapkan bahwa 78 persen pria yang mengalami disfungsi seksual tidak mencari bantuan medis.

Load More