SuaraSumbar.id - Satu individu bunga Rafflesia jenis Tuan Mudae mekar sempurna di hari kedua di kawasan Cagar Alam Maninjau, Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dania Sintia mengatakan, bunga Rafflesia Tuan Mudae itu memiliki diameter 83,7 sentimeter.
"Ini bunga Rafflesia mekar pada hari kedua dan beberapa hari ke depan sudah layu atau membusuk. Bunga ini mekar diketahui saat Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin bentukan BKSDA sedang melakukan patroli kawasan akhir Juni 2024," katanya, Selasa (30/7/2024).
Ia mengatakan, lokasi tumbuh bunga itu berjarak sekitar satu kilometer dari mobil parkir. Di lokasi ini pernah mekar bunga Rafflesia jenis yang sama dengan diameter 111 sentimeter pada 2020.
"Ini bunga dengan diameter terbesar di dunia yang pernah tercatat dan terdokumentasikan," katanya.
Spesies Rafflesia Tuan Mudae ini hampir mirip dengan Rafflesia Arnoldii. Perbedaan yang mencolok ada pada morfologi atau fisik antara jenis Rafflesia Tuan-Mudae di Cagar Alam Maninjau dengan Rafflesia Arnoldi.
Perbedaan terlihat pada warna kelopak (perigon), Rafflesia Arnoldii lebih ke oranye, sedangkan Raflflesia Tuan Mudae ke arah merah marun.
Selain itu, dari pola putih atau bercak pada kelopak, Arnoldi bercaknya ganda (besar dan kecil), sementara Tuan-Mudae tunggal.
Menurutnya, bercak pada Arnoldi juga lebih besar dan jarak antara satu bercak dengan yang lainnya juga agak berjauhan jika dibandingkan dengan jenis Tuan-Mudae.
Ia menjelaskan di dunia saat ini ada 31 jenis tumbuhan Rafflesia, yang 15 jenis diantaranya ada di Indonesia dengan 11 jenis di Pulau Sumatera. Rafflesia Tuan-Mudae pertama kali ditemukan di Serawak, Malaysia.
Bunga ini hanya mekar dalam jangka waktu 7-10 hari, setelah itu akan layu dan membusuk. Bunga Rafflesia merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, sehingga keberadaannya terus dipantau dan dijaga untuk tetap lestari.
Sementara itu, Ketua Pagari Baringin Naswir mengatakan, knop bunga itu ditemukan saat Pagari Baringin sedang melakukan patroli kawasan.
"Kami menemukan dua knop bunga Rafflesia Tuan-Mudae dengan jarak sekitar lima meter di lokasi tersebut dan melaporkan ke Resort Konservasi Wilayah II Maninjau," katanya.
Ia menambahkan Pagari Baringin melarang warga ke lokasi agar tidak mengganggu proses mekar bunga langka itu. Setelah itu memasang tali rafia di sekitar bunga untuk melindungi bunga ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Kisah Tri Brata Rafflesia: Adik Bhayangkara FC Juara Liga 4 Meski dengan Dana Pas-pasan
-
Lengkap! 8 Tim Promosi ke Liga 3 Musim Depan, Ada Klub Milik Polisi
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
-
Tak Sengaja Bertemu Harimau, Pemburu Babi di Agam Gemetaran di Atas Pohon 15 Meter
-
Usaha Konservasi Lahan Basah Terapung di Danau Maninjau
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik