SuaraSumbar.id - Dalam sepekan terakhir, tercatat sebanyak tujuh kasus gigitan anjing terhadap manusia di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar).
Kasus gigitan anjing kepada manusia terbaru terjadi pada Sabtu (27/7/2024). Dimana, ada lima laporan kasus gigitan anjing.
"Kemudian pada Minggu (28/7/2024) juga dilaporkan dua kasus. Totalnya tujuh laporan dalam satu minggu terakhir," kata Kepala Bidang Kesmas dan PSP Dinas Kesehatan Padang Panjang, Rahmaisa, Senin (29/7/2024).
Dari tujuh laporan itu, dua kasus terjadi di Silaing Bawah, dua kasus di Silaiang Atas dan satu orang di Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat. Kemudian, dua kasus lagi terjadi di Kelurahan Ikua Koto Kecamatan Padang Panjang Timur.
“Kasus gigitan ada tujuh kejadian. Namun belum ada laporan positif rabies. Tetapi karena gigitannya di bahu, lengan dan punggung yang berdekatan dengan otak, kita tidak ingin mengambil resiko karena itu tetap kita berikan vaksin rabies,” katanya.
Menurut Rahmaisa, untuk menentukan anjing liar yang telah menggigit korbannya tersebut mengidap rabies atau tidak, cara sederhana yaitu dengan mengurung hewan tersebut selama seminggu.
“Hewan tersebut harus dikurung dulu selama seminggu, masih hidup atau tidak dia selama seminggu itu. Kalau mati, otaknya dibawa ke Balai Veteriner Baso Agam, untuk uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan selain laporan tujuh korban gigitan anjing liar, Dinas Kesehatan juga mendapat laporan seekor anjing liar ditangkap warga kelurahan Ikua Lubuak, namun anjing liar yang menggigit korban di Sialain Bawah sampai saat ini masih belum ditemukan.
Terkait ketersediaan vaksin, Rahmaisa menambahkan selalu tersedia, kalaupun terjadi kekurangan atau kekosongan dilakukan peminjaman ke kabupaten/ kota terdekat dan menggantinya kembali.
“Vaksin kita mencukupi, tapi kalau ada kekosongan kita pinjam ke daerah terdekat dan menggantinya kembali. Kita sudah instruksikan kepada gudang farmasi untuk selalu melengkapi ketersediaan vaksin rabies, apalagi dengan kondisi saat ini dan kejadiannya tidak bisa ditebak kapan terjadinya,” katanya.
Ia menyebut apabila korban gigitan rabies tidak ditangani dengan segera, dampak gigitan anjing liar yang positif rabies dalam waktu 1x24 jam terhadap korban langsung bereaksi diantaranya pasti korban resah dan merasa kepanasan.
Untuk itu Rahmaisa mengimbau masyarakat apabila tergigit anjing liar segera lakukan pencucian pakai sabun dengan air mengalir dan segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan, puskesmas atau ke rumah sakit agar dapat dilakukan penanganan.
"Jangan anggap biasa apabila digigit anjing," katanya. (Antara)
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kapal Nelayan Hilang di Air Bangis Pasaman Barat, Basarnas Kerahkan Tim!
-
KUR BRI 2025: Komitmen Nyata untuk Penguatan UMKM
-
Konflik Harimau Sumatera di Agam Makin Menjadi-jadi, BKSDA Sumbar Tangani 3 Titik Sekaligus!
-
CEK FAKTA: RUU KUHAP Baru Bolehkan Aparat Tangkap Siapa Saja Tanpa Bukti, Benarkah?
-
Semen Padang FC Akhirnya Menang Usai Berkali-kali Kalah Beruntun, Kalahkan Persijap 2-1