SuaraSumbar.id - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumatera Barat (Sumbar) diminta memaksimalkan seluruh aset tanah yang dimiliki guna membantu mensejahterakan masyarakat serta menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Seluruh aset berupa lahan seperti Balai Benih Induk (BBI) di Rambatan Kabupaten Tanah Datar harus dimaksimalkan pemanfaatannya karena potensinya sangat besar bahkan untuk menghasilkan PAD," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi usai meninjau lahan BBI Palawija seluas 20 hektare di Kabupaten Tanah Datar, Rabu (19/6/2024).
Menurutnya, lahan seluas 20 hektare itu jika dimanfaatkan dengan benar bisa menjadi perkebunan jagung yang bisa menghasilkan puluhan ton sekali panen.
"Kebutuhan jagung di Sumbar sangat besar. Saat ini belum terpenuhi oleh produksi di dalam daerah dan masih didatangkan dari provinsi lain. Kalau semua aset lahan seperti BBI ini dimaksimalkan, akan sangat besar manfaatnya," kata dia.
Selain bisa menambah pemenuhan kebutuhan jagung di Sumbar juga akan memberikan efek perekonomian yang tidak sedikit bagi masyarakat dan PAD bagi daerah.
"Saya sudah minta Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar untuk menginventarisasi semua lahan yang mirip dengan BBI tersebut untuk dikelola dengan maksimal," katanya.
Ia menyebut saat ini Kementerian Pertanian tengah menggalakkan program petani milenial. Pemprov Sumbar bisa mensinkronkan pemanfaatan lahan tersebut dengan program kementerian itu.
"Kita harus pikirkan bagaimana caranya agar milenial tertarik untuk terjun ke bidang pertanian. Pemanfaatan aset lahan ini merupakan salah satu peluang untuk mewujudkan hal itu," katanya.
Sementara itu Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi mengatakan bencana yang terjadi pada beberapa kabupaten dan kota sejak Desember 2023 telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp1,6 triliun.
Kerugian itu termasuk rusaknya infrastruktur yang harus kembali diperbaiki secepat mungkin karena jika tidak, bisa berpengaruh pada inflasi daerah. Oleh karena itu, penting untuk bisa mendapatkan sumber PAD baru guna menunjang kebutuhan perbaikan infrastruktur tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Gegara Isu Punya Sawah 1.000 Hektare, Narji Terganggu Didatangi Banyak Orang
-
Polusi Batu Bara Rugikan Petani: Hasil Panen Padi dan Gandum Turun Hingga 10 Persen
-
Dampak Krisis Iklim, Sawah di Demak Berubah Jadi Tambak
-
Penampakan 95 Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir di Ciamis
-
150 Ribu Hektar Sawah Alih Fungsi Jadi Perumahan Setiap Tahun
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Benarkah Purbaya Kembalikan Harga Bensin Seperti Era Soeharto? Begini Faktanya
-
Jadwal PPG Calon Guru 2025/2026: Dari Pendaftaran hingga Awal Kuliah, Catat Tanggal Pentingnya!
-
Trans Padang Segera Punya 10 Bus Baru Ramah Disabilitas, Kapan Beroperasi?
-
Apel Tanggap Darurat Bencana, Kapolda Sumbar: Bencana Takk Kenal Waktu!
-
Benarkah BSU BPJS Ketenagakerjaan November 2025 Batal Cair? Ini Penjelasan Resmi Kemnaker