SuaraSumbar.id - Seluruh hewan kurban di Sumatera Barat (Sumbar) harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hal itu untuk memastikan kondisi hewan tersebut bebas dari penyakit berbahaya.
"Pengurus masjid atau mushala harus memastikan kondisi hewan kurban sehat dan bebas penyakit berbahaya. Salah satunya dengan memastikan hewan itu memiliki SKKH," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli, Kamis (13/6/2024).
Ia mengatakan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar bersama dinas terkait di kabupaten dan kota sudah menurunkan petugas ke lapangan terutama ke sentra-sentra penjualan hewan kurban untuk memastikan kondisi hewan dan mengeluarkan SKKH.
"Yang menjadi perhatian adalah hewan kurban dari dalam daerah di Sumbar karena untuk hewan kurban yang datang dari luar daerah biasanya telah dilengkapi dengan SKKH dari dinas terkait di daerah asal," ujarnya.
Menurutnya, hewan kurban dari luar daerah tidak bisa mendapat izin jalan jika tidak memiliki SKKH.
"Ini cukup memudahkan pengawasan bagi hewan kurban yang datang dari luar daerah. Kalaupun luput dari pengawasan petugas, pengurus masjid bisa meminta SKKH sebagai langkah antisipasi," katanya.
Sukarli memperkirakan jumlah hewan kurban pada Idul Adha 2024 di Sumbar meningkat dari tahun sebelumnya. Peningkatan itu diperkirakan mencapai 2.000 ekor hewan kurban.
"Tahun 2022 ada sebanyak 41.000 ekor hewan kurban, kemudian bertambah di tahun 2023 menjadi 43.000 ekor. Lalu di tahun 2024 ini diperkirakan bertambah sebanyak 2.000 ekor menjadi sekitar 45.000 ekor sapi," katanya.
Menurutnya ketersediaan hewan kurban di Sumbar masih bisa memenuhi sekitar 65 persen kebutuhan pada 2024. Sementara sisanya didatangkan dari luar provinsi.
"Biasanya hewan kurban itu didatangkan dari Lampung dan daerah sekitarnya," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Target Ambisius KKP: Bangun 1000 Kampung Nelayan Merah Putih Hingga 2026, Apa Dampaknya?
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
Sebabkan Kematian Pasangan Baru di Solok, Bagaimana Water Heater Mengeluarkan Gas Beracun?
-
Ratusan Siswa di Agam Keracunan MBG, Pemkab Tetapkan KLB
-
Peringatan 16 tahun Gempa Padang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
900 Ijazah Tertahan di Bukittinggi, Ombudsman Sumbar Desak Sekolah Umumkan Pengambilan Gratis!
-
Bupati Limapuluh Kota Kaget Harga Ekstrak Gambir di India Melonjak: Harga dari Petani Sumbar Murah!
-
Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI, Solusi Praktis Naikan Level Bisnismu
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak