SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merancang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) terintegrasi untuk mengantisipasi bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh mengatakan, sistem EWS terintegrasi memuat informasi seputar kondisi cuaca dengan aktivitas gunung api yang terkoneksikan pada titik sensor dan sirine di titik rawan.
"Hari ini akan ada pertemuan kami dengan Gubernur Sumbar khusus menyampaikan persiapan pemasangan peringatan dini sebagai bentuk komitmen kuat, dan harapan adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat," katanya, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, titik sensor atau sirine tersebut akan segera dipasang oleh tim BNPB, ahli geologi dan meteorologi di sejumlah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi - berhilir di pemukiman penduduk dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam / Padang Panjang.
BNPB menilai berbagai informasi sistem EWS tersebut sangat penting karena memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk melakukan kesiapsiagaan maupun langkah mitigasi terhadap potensi dampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Terlebih potensi bencana tersebut masih tinggi karena saat ini tim ahli geologi memprakirakan masih ada sekitar 700 ribu meter kubik material vulkanik yang mengendap di puncak/lereng Gunung Marapi yang kembali erupsi beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Suaidi, menjelaskan secara sederhana EWS akan mengonfirmasi peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dari cuaca dan getaran tanah. Apabila alarm EWS berbunyi, komunitas siaga bencana yang dimiliki Wali Nagari (kepala desa) di sekitar Gunung Marapi langsung berkoordinasi melakukan evakuasi mandiri.
Untuk mencegah berulangnya banjir lahar dingin yang dapat menimbulkan korban jiwa, BMKG mencatat setidaknya diperlukan pemasangan EWS di 23 titik rawan, dengan demikian EWS akan selaras dengan terbangunnya komunitas peringatan dini, dan evakuasi dari nagari.
"Kita targetkan pemasangan unit early warning system ini dapat dilaksanakan pada tahun ini," harap dia.
Sebelumnya diketahui, ada lima kabupaten di Sumatera Barat dilanda banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Sabtu (11/5/2024).
Pusdalops BNPB mencatat per 29 Mei 2024 jumlah korban meninggal dunia sebanyak 63 orang dan 10 lain dinyatakan hilang. Sedangkan total dampak kerusakan yang ditimbulkan pada sektor pemukiman mencapai 503 unit, dengan rincian rusak berat 126, rusak sedang 43 dan rusak ringan 334. (Antara)
Berita Terkait
-
Rincian Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: 9 Orang Meninggal, 1 Kritis, dan Puluhan Luka-Luka
-
Dramatis! Kepala BNPB dan Wamensos Harus Lewat Jalur Laut Buat Sambangi Pengungsi Lewotobi
-
BNPB: Lokasi Korban Jiwa Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Kebanyakan di Radius 4 Km
-
Warga Sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki Diminta Tidak Kembali ke Rumah Meski Ada Keluarga yang Masih Hilang
-
Teknologi Mitigasi Bencana RI Naik Kelas, Bisa Ekspor ke Luar Negeri
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
-
Kapolda Sumbar Kembali Tegaskan AKP Dadang Tak Ganguan Mental: Sudah Mau Makan!
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei
-
Bawaslu Agam Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada 2024
-
Kasus Penembakan Kasat Reskrim Solsel, Walhi Sebut Momen Berantas Kejahatan Lingkungan