SuaraSumbar.id - Pemerintah Bangladesh meminta PBB untuk menyelesaikan krisis Rohingya yang berkepanjangan. Mereka menuduh Myanmar menggunakan konflik internal sebagai alasan untuk menunda pemulangan kelompok minoritas Muslim tersebut.
Menteri Luar Negeri Bangladesh, Hasan Mahmud, menyampaikan seruan ini dalam pertemuan dengan pejabat PBB di New York pada akhir Mei 2024. Dia menekankan manfaat kolaborasi PBB dalam menangani krisis di wilayah yang dilanda konflik.
Bangladesh menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan brutal militer di Rakhine, Nyanmar pada tahun 2017.
Mayoritas pengungsi tinggal di kamp-kamp yang padat di Cox's Bazar. Sementara sekitar 35.000 lainnya direlokasi ke Pulau Bhasan Char sejak akhir 2020.
Dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar, Julie Bishop, Mahmud menegaskan bahwa "konflik di Myanmar tidak boleh menjadi alasan untuk menolak repatriasi Rohingya".
Penundaan repatriasi dikhawatirkan memperparah kondisi di kamp-kamp pengungsi. Dirinya menyinggung maraknya kejahatan seperti perdagangan manusia, penyelundupan narkoba, dan terorisme di kamp-kamp tersebut. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis.
Sejak Februari, sekitar 750 anggota polisi dan militer perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh. Sebagian besar telah dipulangkan, namun sisanya masih dalam proses pemulangan.
Mahmud menekankan perlunya mencegah insiden serupa terulang kembali, termasuk korban jiwa di pihak Bangladesh akibat konflik di Myanmar.
"Cabang-cabang kelompok yang berkonflik di Myanmar juga menimbulkan korban jiwa di Bangladesh. Sangat perlu untuk mencegah hal ini terulang kembali," katanya seperti dikutip Kemenlu Bangladesh. (Antara)
Berita Terkait
-
AS Desak PBB Kecam Aktivitas Nuklir Iran, Sebut Sebagai Bentuk Perilaku Kurang Ajar
-
ICC Buru Netanyahu, ICJ Selidiki Genosida: Israel Kembali Putus Listrik Gaza Berpotensi Bencana Kesehatan
-
Penyiksaan, Pemerkosaan, dan Pelecehan: Kesaksian Warga Palestina Mengungkap Kekejaman di Tahanan Israel, PBB Bertindak
-
Pembantaian Warga Sipil di Suriah, PBB Mendesak Penghentian Segera!
-
Tragedi di Ukraina, Serangan Rusia Tewaskan 11 Orang Termasuk 5 Anak-Anak!
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Kejar-kejaran dengan Polisi, Kurir Ganja 26 Kg Diringkus di Pasaman Barat, 1 Pelaku Residivis!
-
Daftar 7 Kapolres Baru di Polda Sumbar, Lengkap dengan 10 PJU Baru!
-
Kronologi Anggota Satpol PP Padang Tewas Ditabrak Mobil di Pariaman
-
Kamera Galaxy S25 Ultra-Galaxy AI Terbaru Hasilkan Foto Arsitektur Epik
-
Nikmati Fasilitas Pembayaran Digital Eksklusif di Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025: Momen Spesial Ramadan