SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewanti-wanti masyarakat mewaspadai dampak perubahan iklim terhadap upaya penanggulangan bencana lahar dingin dan tanah longsor yang sedang dilakukan di Sumatera Barat (Sumbar).
"Kita tetap mewaspadai dari dampak perubahan iklim karena ada ketidakpastian yang berpotensi terjadi," kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto, dikutip Rabu (29/5/2024).
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terhitung 1 dan 2 Juni 2024 wilayah Provinsi Sumbar sudah mulai memasuki musim kemarau. BNPB berharap kondisi tersebut akan memudahkan pemerintah dalam proses penanganan dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi.
"Meskipun sudah akan memasuki musim kemarau, tetap kita waspadai karena imbas dinamisasi perubahan iklim ini serba tidak pasti," ujarnya.
Agus Riyanto menegaskan BNPB bersama BMKG serta pemerintah daerah terus melakukan evaluasi menyeluruh termasuk kemungkinan memperpanjang operasi rekayasa cuaca jika dibutuhkan.
Sebab, sesuai jadwal yang disusun, operasi rekayasa cuaca tersebut akan berakhir pada Rabu 29 Mei 2024. Namun, apabila teknologi modifikasi cuaca masih dibutuhkan, maka BNPB siap melanjutkan hingga proses penanggulangan bencana selesai.
Memasuki hari Ke-14 operasi TMC BNPB bersama pihak terkait telah menaburkan sekitar 27 ton Natrium Clorida atau NaCl di langit Sumatera Barat. Operasi tersebut diketahui menargetkan 30 ton NaCl sebagai upaya pengendalian dampak bencana di daerah itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Kepung Karhutla Riau: Ribuan Titik Panas Muncul, Pemerintah Gencarkan Modifikasi Cuaca
-
BNPB Tabur 12,4 Ton Garam di Langit Jabodetabek, Intensitas Hujan Turun Drastis
-
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan untuk Antisipasi Banjir di Jabodetabek
-
BNPB Imbau Daerah Siaga Hadapi Banjir dan Longsor, Minta Cek Tanggul dan Pangkas Pohon
-
Modifikasi Cuaca Jabodetabek Dipercepat, BNPB Telah Taburkan hingga 2.000 kg Garam
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Kucing Emas Terjerat Perangkap Babi di Pasaman
-
Wanita Hamil Tujuh Bulan Ditangkap Edarkan Sabu di Pesisir Selatan Sumbar
-
Kecelakaan Kereta Minangkabau Ekspres Vs Avanza di Padang, Mobil Terseret Sejauh 200 Meter
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!