Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 15 Mei 2024 | 14:59 WIB
Rumah rusak diterjang banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan sejumlah solusi untuk penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Solusi ini dihadirkan mengingat dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tersebut tergolong besar.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan hal ini usai meninjau enam titik lokasi terdampak, yaitu Bukikbatabuah di Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti di Kabupaten Tanah Datar.

Peninjauan tersebut dilakukan pada hari kedua kunjungan kerja Kepala BNPB pada Selasa, 14 Mei 2024.

Suharyanto menargetkan proses penanganan darurat dapat berjalan optimal dan cepat agar lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB hari ini pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 58 orang, sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian.

Selain itu, 1.543 keluarga terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka. Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul proses pencarian dan evakuasi korban yang masih berlangsung.

"Hari ini kami meninjau empat lokasi, besok baru rencananya ke pengungsian. Masih dalam kondisi tanggap darurat, sehingga pertama kami ingin pastikan di lokasi terdampak ini agar kondisi kembali normal jadi alat berat kita ingin memastikan sudah bergerak," ujar Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak di Bukikbatabuah, Kabupaten Agam.

Suharyanto menambahkan, selain pengerahan alat berat untuk membantu menormalisasi kondisi dan pembersihan material banjir dan longsor di area permukiman, ia juga mendorong agar terus dilakukan pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan, baik rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan.

"Hari ini ada empat lokasi untuk kami lihat langsung agar kemudian bisa ditentukan langkah-langkah selanjutnya. Juga dilakukan pendataan kerusakan mulai dari rumah, fasilitas sosial, dan fasilitas umum agar bisa segera ditindaklanjuti untuk diperbaiki dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," tambahnya.

Load More