Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 13 Mei 2024 | 19:10 WIB
ILUSTRASI - Tumpukan material tanah longsor yang menimbun badan jalan Jorong Limo Badak, Nagari atau Desa Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu (11/5/2024). [Antara/HO-BPBD Agam]

SuaraSumbar.id - Warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menjadi saksi hidup dari terjangan banjir bandang yang meluluhlantakkan kampung pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Banjir yang terjadi sekitar pukul 22.15 WIB itu, bermula dari suara deru batu besar dan pohon yang menyapu bersih sungai di kampung tersebut.

"Airnya sangat besar, keruh, dan meluas kemana-mana, membawa batu seukuran mobil dan motor yang menerobos masuk ke dalam rumah-rumah," kata Adrian, warga setempat.

Dalam kejadian tersebut, kedai harian semi permanen miliknya ikut hanyut, dan hampir semua isinya lenyap tanpa bekas.

“Puing dari bangunan kedai saja tidak ketemu lagi,” ujarnya, menggambarkan kekuatan dahsyat banjir bandang tersebut.

Mobilnya, yang parkir tidak jauh dari kedai, masih dapat dilihat walaupun kondisinya hampir setengah penyok karena tertimpa batu besar.

Meski rumahnya masih berdiri, dia dan keluarganya kini hanya memiliki pakaian di badan yang basah terendam banjir. Kaca-kaca rumah pecah dan bagian dalam rumah dipenuhi lumpur.

"Stok makanan kami sudah hampir habis," tambahnya.

Sementara itu, di Posko Tanggap Bencana di SD N 08 Kubang Duo Koto Panjang, Agam, puluhan pengungsi yang berlindung membutuhkan bantuan dasar.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, menyatakan kebutuhan mendesak pengungsi saat ini adalah peralatan Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

“Kebutuhan akan pakaian dalam, popok, sabun mandi sangat mendesak karena banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang pribadi mereka,” ucap Firdaus.

Firdaus menambahkan, meskipun bantuan sembako, pakaian, dan alas tidur telah banyak diterima, namun kebutuhan akan peralatan MCK masih sangat kurang.

“Kami berharap bantuan lebih banyak datang untuk kebutuhan-kebutuhan ini,” pungkasnya.

Komunitas lokal, didukung oleh tim gabungan dari berbagai lembaga, bahu-membahu membersihkan sisa-sisa banjir di kampung tersebut, berharap dapat segera pulih dari dampak bencana ini.

Kontributor : Rizky Islam

Load More