Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 13 Mei 2024 | 18:52 WIB
Kondisi pascabanjir di Tanah Datar. Hingga Senin (13/5) sebanyak 29 orang korban banjir bandang di daerah itu masing dinyatakan hilang. (ANTARA/Etri Saputra)

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memperkuat upaya pencarian terhadap 29 orang yang masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang atau galodo yang menerjang beberapa nagari di daerah itu pada Minggu (12/5) malam.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tanah Datar, Yusrizal, Senin (13/5/2024), menginformasikan tim pencarian telah bekerja di berbagai titik korban hilang dan menyusuri aliran sungai untuk menemukan korban.

Sampai dengan Senin pagi, data sementara di posko utama tanggap darurat BPBD Tanah Datar mencatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 19 orang.

“Pencarian korban dilakukan dengan cermat di semua area terdampak banjir bandang,” ujar Yusrizal.

Banjir bandang tersebut juga telah menyebabkan kerusakan parah pada 48 unit rumah, dengan 125 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 16 rumah hanyut.

Selain kerusakan infrastruktur, bencana ini juga berdampak pada lahan pertanian dengan 150 hektare terdampak, serta menghanyutkan 39 ekor hewan ternak dan merusak 17 unit irigasi.

Banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di hulu sungai, yang berlangsung sejak sekitar pukul 22.00 WIB.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyatakan bahwa tanggap darurat bencana telah ditetapkan selama 14 hari terhitung sejak Minggu.

Eka Putra juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan bijak dalam menyaring informasi yang beredar terkait kondisi bencana.

“Kami terus mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi banjir bandang dan tidak mengganggu petugas yang sedang bekerja di lapangan,” tambahnya.

Pemkab Tanah Datar dan BPBD setempat, bersama dengan berbagai stakeholder, terus berkoordinasi untuk menanggapi situasi dan memberikan bantuan kepada korban serta pemulihan infrastruktur yang terdampak.

Kontributor : Rizky Islam

Load More