Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 30 April 2024 | 06:15 WIB
Air Sungai Batang Nango Kampung Sawah, Jorong Tanjung Beruang, Nagari Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat tiba-tiba berlumpur dan bau belerang. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Air Sungai Batang Nango di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), tiba-tiba berubah jadi lumpur. Masyarakat pun resah dengan fenomena tersebut.

BPBD Pasaman Barat telah menyurati Dinas PUPR dan Basarnas terkait perubahan air sungai tersebut.

"Kita bersama-sama akan menelusuri hulu sungai menggunakan drone, agar kondisi yang sebenarnya bisa kita ketahui dengan pasti," kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Jhon Edwar, Senin (29/4/2024).

Pihaknya telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait berubahnya air sungai itu yang awalnya jernih menjadi berlumpur hingga menimbulkan bau. Peristiwa perubahan warna air sungai itu terjadi sejak dua hari terakhir.

"Kejadian ini sudah berlangsung sejak Minggu (28/4/2024) sampai siang ini. Selain bercampur lumpur berwarna hitam, air sungai itu menimbulkan bau belerang," kata Ketua Siaga Bencana Nagari Kajai Selatan Elwa Masri.

Menurutnya, air sungai yang biasanya jernih itu telah berubah menjadi keruh bercampur lumpur sejak Minggu (28/4/2024) kemarin.

Sementara, air bersumber dari pegunungan Talamau yang mengalir di sungai tersebut. Kondisinya keruh dan berbau belerang yang menyengat.

Selain itu, juga ditemukan adanya ikan yang mati dan terapung akibat kejadian itu. Bahkan beberapa masyarakat mengambil ikan tersebut.

Akibat kejadian ini, warga takut untuk beraktivitas, termasuk untuk pergi ke areal pertaniannya.

Pihaknya juga telah melaporkan hal ini kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Pasaman Barat.

"Kita sudah laporkan dan sedang menunggu tindak lanjut dari instansi terkait. Karena kita khawatir adanya endapan kumpul di hulu sungai yang menyebabkan pendangkalan di musim kemarau sehingga berpotensi banjir bandang ketika hujan turun," sebutnya. (Antara)

Load More