SuaraSumbar.id - Kasus kanker hari ini semakin meningkat di usia muda. Salah satu penyebabnya adalah karena penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat.
“Kita tidak bisa menyangkal angka kanker semakin banyak, mungkin tidak akan turun sampai satu abad lagi. Sebenarnya, 90 persen kanker itu faktor risikonya ada di gaya hidup (lifestyle) dan kebiasaan dan kita masuk ke era di mana penyebab kanker makin banyak,” kata Ketua Umum YKI, Aru Wisaksono Sudoyo, dikutip Rabu (24/4/2024).
Dia menyoroti ada dua faktor utama yang menyebabkan kasus kanker semakin meningkat. Pertama, alat-alat medis untuk menangani penyakit kanker sudah terbilang jauh berkembang dan mampu mendeteksi lebih cepat.
Sehingga jumlah kasus yang ditemukan menjadi semakin banyak dalam masyarakat. Kemudian faktor lainnya adalah lingkungan, cara makan dan gaya hidup yang serba mudah, mendorong seseorang mudah terkena kanker.
Aru mencontohkan pada zaman dulu, orang tua lebih banyak memenuhi kebutuhan gizi anak dengan sayur mayur atau buah-buahan serta makanan yang tidak mengandung pengawet. Berbanding terbalik dengan masa kini, di mana berbagai makanan cepat saji dapat dengan mudah dibeli dalam hitungan detik.
“Sekarang karena lingkungan lebih jelek, coba kalau minta menu sayur di KFC ada enggak? Enggak ada, karena gaya hidup kita sekarang lebih ke barat dan kita lebih cepat kena kanker. Jadinya, sebagai contoh kanker usus besar dulu di bawah usia 40 hanya 10 persen, sekarang sudah 30 persen,” ujar Aru.
Kurangnya gerak badan juga memicu seseorang terkena kanker lebih mudah. Menurut Aru, hal ini tampak pada kebiasaan orang di masa kini yang suka memesan ojek daring, dibandingkan dengan berjalan kaki.
“Kita tahu bahwa faktor makanan saja sudah mengambil faktor risiko kira-kira 35 persen, rokok 30 persen. Kurang olahraga ambil tempat juga, jadi memang dunia kita ini jadi lebih mudah untuk kena kanker dibanding eyang-eyang kita dulu,” ucapnya.
Menurut Aru, keadaan semakin diperburuk dengan adanya industri rokok yang lebih dominan dibandingkan dengan kesadaran masyarakat untuk mengenal kanker serta melakukan deteksi dini secepat mungkin.
Aru menjelaskan perkembangan industri rokok yang pesat, tidak mudah untuk dikalahkan meski pemerintah dan media terus menggencarkan sosialiasi terkait kanker dan obat maupun teknologi yang tersedia semakin canggih.
Maka dari itu, Aru menekankan YKI akan terus membantu pemerintah dalam menyebarkan edukasi pada masyarakat terutama soal pentingnya melakukan deteksi dini. Edukasi yang kuat dinilainya dapat mematahkan berbagai stigma masyarakat terhadap kanker.
“Contohnya belum semua wanita mau diperiksa oleh (dokter) laki-laki untuk pap smear. Ini tugas kami sebagai YKI menggandeng pemerintah. Akan semakin baik bila pemerintah mendukung program-program kami baik dari sisi fasilitas maupun pendanaan,” katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada! Kanker Usus Kini Ancam Anak Muda, Bukan Lagi Penyakit Lansia
-
Kenapa Mayoritas Kasus Kanker Anak Ditemukan di Stadium Akhir? Ini Saran Ahli
-
Perokok Aktif Usia 40 Tahun Wajib Skrining Kanker Paru, Ini Alasannya
-
Awas! Kanker Prostat Mematikan, Kenali Gejala dan Pria Disarankan Deteksi Dini Sejak Usia 45 Tahun
-
Daftar Makanan yang Bisa Picu Kanker Payudara, Perlu Dibatasi dan Waspadai
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Timses Prabowo Gibran Masuk Jajaran Dewan Komisaris Pertamina, Intip Rekam Jejaknya
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
Terkini
-
Kronologi Penemuan Janin di Kawasan Gunung Padang, Ini Penjelasan Polisi
-
Rekam Jejak Isa Warps, Penyerang Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Nenek Moyangnya Orang Padang!
-
2 Jemaah Haji Asal Tanah Datar Meninggal Dunia di Tanah Suci
-
Geger Wanita Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Jondul Rawang Padang, Sendirian Tinggal di Rumah!
-
Daftar 8 Link DANA Kaget Resmi 10 Juni 2025, Ambil Saldo Gratismu Sebelum Kehabisan!