SuaraSumbar.id - Dalam ajaran Islam, berdoa merupakan salah satu sarana penting yang menghubungkan seorang Muslim dengan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada Mu'adz dan kepada umat Islam secara keseluruhan tentang pentingnya doa dalam setiap aspek kehidupan, khususnya setelah melaksanakan shalat.
Rasulullah SAW bersabda kepada Mu’adz, “Demi Allah, aku sungguh mencintaimu. Aku wasiatkan padamu, janganlah Engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat (sebelum salam): 'Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.'”
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma A’inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik
Doa ini dinilai memiliki makna yang sangat mendalam dan menunjukkan pentingnya meminta pertolongan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Pertama, doa ini merupakan permintaan pertolongan kepada Allah SWT, mengingat setiap manusia memiliki keterbatasan.
Melalui doa, umat Islam diingatkan bahwa hanya dengan pertolongan Allah, segala sesuatu yang tampaknya mustahil bisa terwujud.
Kedua, doa ini tidak hanya meminta perlindungan dari bahaya, tetapi lebih kepada memohon pertolongan untuk dapat selalu mengingat Allah, bersyukur kepada-Nya, dan meningkatkan kualitas ibadah.
Baca Juga: Doa Nabi Ayyub, Pelajaran tentang Kesabaran, Iman, dan Ketaatan
Tiga hal tersebut jika dilaksanakan dengan maksimal akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengajar dan pemerhati agama, Ustaz Ahmad Syafi'i, dalam wawancara menjelaskan bahwa doa ini mengajarkan kepada umat Islam bahwa inti dari ibadah bukan hanya sekedar ritual, tapi lebih kepada membangun hubungan yang erat dengan Allah.
"Doa ini mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada Allah, tidak hanya di saat susah atau senang, tapi dalam setiap napas kehidupan kita," ungkap Ustaz Ahmad.
Dengan mengucapkan doa ini setelah shalat, seorang Muslim diharapkan dapat terus mengingat Allah, bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, serta berusaha untuk terus meningkatkan kualitas ibadahnya.
Hal ini menunjukkan betapa Islam mengajarkan umatnya untuk selalu hidup dalam bimbingan dan perlindungan Allah SWT.
Melalui doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW ini, umat Islam diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengakui keterbatasan diri, dan senantiasa memohon bantuan-Nya dalam menjalani kehidupan. Ini menjadi pengingat bahwa kekuatan terbesar dalam hidup adalah pertolongan dan rahmat dari Allah SWT.
Berita Terkait
-
Doa Nabi Ayyub, Pelajaran tentang Kesabaran, Iman, dan Ketaatan
-
Menghadapi Cobaan Hidup dengan Doa dari Al-Baqarah Ayat Terakhir
-
Doa Setelah Sholat Subuh, Permohonan Rahmat dari Imam Al-Ghazali
-
Doa Setelah Sholat Subuh: Memohon Ampunan dan Kelancaran Rezeki
-
Menggali Keutamaan Sholat Hajat: Memohon Langsung kepada Sang Pencipta
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan Rp632 Triliun kepada 34,5 Juta Debitur
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?