Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 13 Maret 2024 | 13:27 WIB
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz]

SuaraSumbar.id - Aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar), menurun sejak awal Ramadan 2024. Bahkan, dalam lima hari terakhir, gunung setinggi 2.891 Mdpl tidak mengalami erupsi.

"Jumlah letusan nihil sejak Sabtu (9/3/2024) hingga hari ini. Hembusan abu vulkanik juga turun drastis bertepatan di momen jelang dan awal Ramadan," kata Kepala PGA Marapi di Bukittinggi, Ahmad Rifandi, Rabu (13/3/2024).

Dalam lima hari terakhir, kata Ahmad, jumlah hembusan dari Kawah Verbeek Gunung Marapi hanya tercatat sebanyak 15 kali.

"Angka ini sangat jauh berkurang dibanding awal Maret yang dalam satu hari saja Gunung Marapi mencapai 240 kali hembusan atau 13 kali letusan," kata dia.

Selama Maret 2024 ini, jumlah letusan yang terdata oleh PGA mencapai angka 58 disertai hembusan 856 kali.

Jumlah itu membuat total letusan Gunung Marapi menjadi 259 dan 2.824 hembusan sejak erupsi utama di Minggu (03/12) 2023.

"Untuk kondisi terkini, cuaca terpantau berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara dengan suhu udara 19,7 hingga 25,4 derajat Celcius," kata Ahmad Rifandi.

Secara visual, Gunung Marapi juga terlihat jelas hingga asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 200 meter di atas puncak.

Gunung Marapi saat ini masih berada di Level III (Siaga) dengan rekomendasi utama masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

"Semoga Gunung Marapi kembali normal, masyarakat tenang beraktivitas dan beribadah di Ramadan," harap seorang warga di Agam, Nengsih (35). (Antara)

Load More