Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 06 Maret 2024 | 15:25 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Anggota DPR RI Andre Rosiade saat mengunjungi "Stasiun Lambuang" Kota Bukittinggi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan kawasan kuliner modern Stasiun Lambuang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (6/3/2024).

"Semua pihak harus kolaborasi membangun Kota Bukittinggi, salah satunya Pusat Kuliner Stasiun Lambuang," kata Erick Thohir.

Dia mengatakan, pascapandemi Covid-1,9 Bukittinggi harus mampu membangkitkan sektor ekonomi dan pariwisata. Untuk mewujudkannya, pemerintah daerah perlu berkolaborasi dengan banyak pihak.

"Semua harus bisa berkolaborasi untuk memastikan Kota Bukittinggi menjadi tujuan wisata," kata Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir, memajukan pariwisata dan perekonomian suatu daerah terdapat empat faktor kunci.

Pertama, dukungan bentangan alam yang indah, budaya ramah masyarakat lokal dalam menyambut wisatawan, kuliner hingga dukungan infrastruktur yang memadai.

Khusus Sumbar, lanjut dia, termasuk daerah yang sudah diterima pada tataran global. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya rumah makan Padang di berbagai negara.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI yang salah satunya membidangi BUMN Andre Rosiade mengatakan, Pusat Kuliner Stasiun Lambuang Kota Bukittinggi merupakan bukti kerja sama, dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan DPR RI, pemerintah pusat dan pihak terkait lainnya.

"Ini bukti percepatan pembangunan Sumbar dengan cara berkolaborasi dengan berbagai pihak," kata dia.

Pemerintah Kota Bukittinggi menargetkan peningkatan ekonomi warga daerah setempat sekaligus memperkaya destinasi wisata kuliner Sumatera Barat secara umum.

"Bukan hanya peningkatan secara kuantitas sejumlah 116 gerai, tapi juga kualitas karena Stasiun Lambuang Bukittinggi hadir dengan format modern terpadu dikemas secara profesional," kata Wako Bukittinggi, Erman Safar.

Menurutnya, Stasiun Lambuang menjadi prestasi ekonomi di Bukittinggi dengan menaikkan level pedagang kaki lima menjadi pedagang permanen.

"Ini adalah konsep pengelolaan wisata kuliner terpadu terpusat pertama di Sumbar. Kami ingin mengambil peluang wisata kuliner yang dikemas lebih profesional dengan tetap mempertahankan kearifan lokal sesuai kebutuhan pengunjung," kata Wako.

Ia menyebut di 2021 lalu saat masa Covid-19 ada 800 ribu pengunjung masuk ke Bukittinggi, tahun 2022 terdapat 1,4 juta pengunjung dan 2023 Bukittinggi menerima 1,2 juta pengunjung.

"Angka ini kami optimis kembali naik melalui beragam program dan spot menarik yang ditambah khususnya Stasiun Lambuang yang merupakan pusat kuliner terbesar di Sumbar," kata Erman Safar. (Antara)

Load More