SuaraSumbar.id - Pemkot Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), melestarikan budaya alam Minangkabau dengan menyusun kurikulum Bahasa dan Sastra Minangkabau (BSM) untuk diajarkan kepada siswa di daerah tersebut. Salah satu mata pelajarannya adalah muatan lokal.
“Kita sangat serius dalam melestarikan budaya Minangkabau, terbukti dengan terjalinnya kerja sama antara Pemkot Pariaman dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas Padang dan UNP," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Kanderi, dikutip dari Antara, Selasa (27/2/2024).
Ia mengatakan, Kota Pariaman merupakan satu-satunya daerah di Sumbar yang menetapkan BSM ini sebagai kurikulum muatan lokal. Bahkan penetapan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Walikota Pariaman Tahun 2020 tentang Penerapan Mata Pelajaran BSM sebagai muatan lokal wajib bagi SD dan SMP/MTs sederajat di Kota Pariaman.
Bahkan, untuk menunjang mata pelajaran BSM tersebut 17 guru dari Kecamatan Pariaman Timur telah menulis buku sehingga dapat mempermudah proses belajar mengajar di sekolah.
Ia menyebutkan buku BSM tersebut berisikan tentang tata krama berbicara di Minangkabau, yaitu "kato nan ampek" atau kata yang empat, yakni "malereang (melereng), mandaki (mendaki), mandata (mendatar), dan manurun (menurun)".
Selain itu, lanjutnya, dalam buku tersebut dikenalkan permainan tradisional khas Minangkabau di antaranya layang-layang, gasing, cabur, samba lakon, patok lele, badie batuang, dan gundu.
Pihaknya berharap dengan adanya mata pelajaran muatan lokal BSM tersebut maka generasi penerus di Pariaman mengetahui dan mempraktIkkan tata krama dan budaya Minangkabau sehingga nilai positif dalam etnis tersebut tidak hilang di tengah perkembangan zaman.
Kanderi mengatakan karena muatan lokal BSM itu sejumlah pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar mengunjungi Pariaman untuk melaksanakan studi tiru.
Adapun yang melaksanakan studi tiru ke Pariaman yaitu Pemerintah Kabupaten Solok dan Kota Solok serta yang terbaru yaitu rombongan Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) beserta Pengawas Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota pada Jumat (23/2).
Sementara itu, Ketua K3S Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota, Jefni Weldi, mengatakan kunjungan pihaknya sebanyak 50 orang ke Pariaman dalam rangka melanjutkan pembuatan program ajar muatan lokal.
“Sengaja kami melakukan studi tiru ke Pariaman karena menurut informasi yang kami dengar hanya Pariaman yang mempunyai legalitas terkait program ajar muatan lokal ini,” tambahnya.
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Berapa Tahun Daftar Tunggu Haji di Sumbar? Ini Penjelasan DPR RI
-
8 Fakta Viral Istri Diceraikan Suami Lulus PPPK di Aceh, Pulang Kampung hingga Dibantu Bos Skincare!
-
Siapa Shella Saukia? Bos Skincare Aceh yang Viral Bantu Istri Dicerai Suami Lulus PPPK
-
Harga Emas UBS dan Galeri24 Turun, Kenapa Antam Tak Ditampilkan Pegadaian Hari Ini?
-
Ruko Suku Cadang Motor di Padang Terbakar, Anak Pemilik Tewas Terjebak Kobaran Api!