SuaraSumbar.id - Pemerintah pusat diminta memprioritaskan pembangunan flyover Sitinjau Lauik. Pasalnya, jalur utama Padang-Solok itu terkenal ekstrem yang kerap memicu kecelakaan.
Selain itu, sebagai nadi perekonomian, flyover Sitinjau Lauik diyakini meningkatkan aktivitas masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar), maupun dari luar Sumbar.
"Saya melihat pembangunan flyover Sitinjau Lauik harus diprioritaskan. Jangan sampai ada lagi tambahan korban jiwa di jalan yang terkenal ekstrem ini," kata Pakar Transportasi Publik dari Universitas Andalas (Unand), Yosritzal, Kamis (18/1/2024).
Menurut Yosritzal, rencana pembangunan flyover Sitinjau Lauik sudah melalui sejumlah kajian dari ahli-ahli terkait.
Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menunda rencana pembangunan jalan yang telah menjadi proyek nasional tersebut.
Apabila pemerintah khususnya Kementerian Keuangan terkendala masalah pembiayaan, Yosritzal menyarankan agar ada pengalihan anggaran ke proyek Jalan Layang Sitinjau Lauik mengingat urgensi jalan itu.
"Kalau terkendala masalah pembiayaan, menurut saya harus ada pengalihan anggaran di sektor lain yang kemudian diperuntukkan bagi pembangunan Jalan Sitinjau Lauik," ujar dia.
Ia menegaskan, Jalan Sitinjau Lauik yang menghubungkan antara Provinsi Sumbar dengan Provinsi Jambi, bahkan dengan Pulau Jawa itu sudah berada pada taraf membahayakan nyawa pengguna jalan.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade membenarkan pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik yang sempat direncanakan pada Desember 2023 terkendala di Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Flyover Sitinjau Lauik Penting Diwujudkan, Pakar Transportasi: Pembangunan yang Mendesak!
Menurut Andre, apabila persetujuan jaminan pembayaran telah dikeluarkan Kementerian Keuangan maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera melakukan proses lelang.
Pembangunan flyover Sitinjau Lauik merupakan proyek dalam bentuk kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
Melalui skema KPBU, urgensi penyediaan layanan infrastruktur dapat diselenggarakan tanpa sepenuhnya tergantung dari ketersediaan anggaran pemerintah.
Proyek KPBU Flyover Sitinjau Lauik merupakan proyek atas prakarsa badan usaha (unsolicited) yang mempunyai nilai investasi sebesar Rp2,824 triliun dengan panjang jalan 2,78 kilometer dan masa konsesi selama 12,5 tahun. (Antara)
Berita Terkait
-
Warning PVMBG: Gunung Marapi di Sumbar Masih Berstatus Siaga
-
Anies Sebut Solusi Stunting Tak Cukup Makan Gratis dan Bagi-bagi Susu: Terlambat Penanganan di Sekolah!
-
Reaktivasi Jalur Kereta Api di Sumbar Atasi Macet Jalan Raya, Terutama Padang-Bukittinggi
-
Sebaran Abu Vulkanik Gunung Marapi Berpotensi ke Arah BIM, BMKG Terus Pantau
-
Flyover Sitinjau Lauik Penting Diwujudkan, Pakar Transportasi: Pembangunan yang Mendesak!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar