Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 07 Desember 2023 | 14:46 WIB
Ilustrasi Doa. (Pixabay)

SuaraSumbar.id - Nabi Adam AS, sebagai khalifah pertama di bumi dan ciptaan Allah, bersama dengan Siti Hawa, mengalami momen penyesalan terdalam setelah melanggar perintah Allah SWT.

Kisah ini, yang dijelaskan dalam buku "Dahsyatnya Doa Para Nabi" oleh Syamsuddin Noor, menggambarkan bagaimana Nabi Adam dan Siti Hawa tergoda oleh bisikan iblis hingga akhirnya memakan buah dari pohon terlarang yang telah dilarang oleh Allah.

Dalam Surat Al A'raaf ayat 22, Allah SWT mengingatkan Nabi Adam dan Siti Hawa tentang larangan tersebut dan menyatakan setan sebagai musuh yang nyata. Namun, saat kesalahan telah terjadi, Allah SWT tetap membuka pintu taubat bagi Nabi Adam dan Siti Hawa.

Berikut adalah doa taubat yang dibacakan Nabi Adam ketika memohon ampunan kepada Allah, sebagaimana tercatat dalam Surat Al A'raf ayat 23:

Baca Juga: Doa Nabi Zakaria Memohon Keturunan: Mengingat Kesabaran dan Keteguhan Hati dalam Berdoa

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Rabbana zalamna anfusana wa illam tagfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."

Doa ini dianggap sebagai ekspresi penyesalan pertama dari manusia, mencerminkan kerendahan hati Nabi Adam dan Siti Hawa dalam mengakui kesalahan dan memohon ampunan Allah SWT.

Sebagai konsekuensi dari perbuatan mereka, Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian diturunkan dari surga ke bumi.

Baca Juga: Mengatasi Mimpi Buruk dengan Doa dan Sunnah Sebelum Tidur Menurut Ajaran Islam

Meskipun Allah mengampuni mereka, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya taat kepada perintah Allah dan bahaya godaan setan.

Doa Nabi Adam ini mengajarkan kepada umat manusia bahwa memohon ampunan dan kembali kepada Allah SWT adalah jalan terbaik setelah menyadari kesalahan.

Kisah ini juga menekankan pentingnya mempertahankan iman dan selalu berharap rahmat dari Allah SWT, meskipun dalam situasi sulit dan menyesal.

Kontributor : Rizky Islam

Load More