Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 06 Desember 2023 | 14:55 WIB
Pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi ditemukan dalam kondisi tubuh penuh luka bakar. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Novita Intan Sari dan anaknya, Wahlul Alde Putra, yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, telah berhasil diidentifikasi dan akan dibawa ke Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (6/12/2023).

Keduanya meninggal dunia dalam insiden tragis yang terjadi pada Minggu (3/12/2023).

Mereka adalah warga Tabek Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, di Kota Padang.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar berhasil mengidentifikasi Wahlul Alde Putra pada Selasa (5/12/2023), dengan hasil identifikasi dirilis pukul 19.25 WIB dan jenazahnya diserahkan kepada keluarga.

Baca Juga: Satu Korban Erupsi Gunung Marapi Masih Hilang, Ada Dugaan Sudah Meninggal Dunia

Menyusul, ibunya, Novita Intan Sari, juga berhasil diidentifikasi oleh tim DVI pada Rabu pagi pukul 09.45 WIB.

Beberapa anggota keluarga berada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi untuk menjemput jenazah korban. Pada pukul 11.25 WIB, jenazah Novita Intan Sari telah dinaikkan ke mobil ambulans untuk dibawa ke Kota Padang.

Camat Koto Tangah, Darmalis, mengonfirmasi bahwa Novita Intan Sari dan Wahlul Alde Putra adalah dua dari warga daerahnya yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi.

"Kami mendapat konfirmasi bahwa dua warga kami, yaitu ibu dan anak, terlibat dalam insiden tragis ini," kata Darmalis melalui sambungan telepon. Wahlul Alde Putra berusia 19 tahun saat insiden tersebut terjadi.

Kontributor : Rizky Islam

Baca Juga: Tujuh Mahasiswa Politeknik Negeri Padang Korban Erupsi Gunung Marapi Meninggal Dunia

Load More