SuaraSumbar.id - Masyarakat memadati jalur pendakian yang menjadi tempat evakuasi korban erupsi Gunung Marapi. Kehadiran warga yang berkerumun dianggap mengganggu proses penyelamatan.
Sejumlah relawan yang berjuang dalam proses evakuasi korban erupsi Gunung Marapi, mengeluhkan warga yang berkumpul di area tanggap bencana hingga hari ini, Selasa (5/12/2023).
Kepala PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais mengatakan, hari kedua pasca-erupsi, kerumunan warga mulai berduyun-duyun ke jalur evakuasi korban. Menurutnya, hal itu sangat mengganggu aktivitas para relawan yang sedang bertugas di Gunung Marapi.
"Mereka banyak mengganggu jalur evakuasi, ambulance saja susah lewat. Mereka cuma foto-foto, tidak membantu," ujarnya.
Ahmad Jais mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berkunjung ke posko evakuasi untuk sementara waktu hingga seluruh korban ditemukan.
"Kita imbau untuk masyarakat menahan diri. Tidak berkunjung ke Marapi dulu. Karena jalan kita sempit, ambulance lalu lalang, ini akan menghambat proses evakuasi," tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta untuk masyarakat dan relawan yang berada di jalan menuju posko untuk dapat menahan kendaraan pengunjung yang tidak berkepentingan.
Hal itu diharapkan Ahmad Jais karena mengingat proses evakuasi hari ketiga pasca-erupsi ini membutuhkan mobilitas tinggi dari ambulance.
"Mengingat agenda di hari-hari terakhir adalah memaksimalkan evakuasi jenazah yang di hari sebelumnya belum dapat dievakuasi," kata dia.
Salah seorang kerabat korban erupsi Gunung Marapi, Farid (30) mendukung imbauan relawan agar jalur evakuasi dibersihkan dari orang yang tidak berkepentingan.
"Adik saya hingga kini belum ditemukan. Saya melihat terlalu banyak warga sipil tidak berkepentingan naik ke arah gunung, mereka tidak membantu, bahkan kemaren saya melihat sendiri banyak kendaraan sampai ke posko dan itu menghambat evakuasi," katanya.
"Saya juga dilarang tim relawan naik hingga posko pesanggrahan, diminta menunggu, saya patuhi. Saya tidak mau malah menjadi tambahan beban relawan," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Lebih Tinggi
-
Daftar 16 Gunung Api Mematikan dan Populer di Indonesia, Krakatau Paling Bahaya?
-
Kembali Erupsi, Gunung Marapi Lontarkan Batu Panas
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi
-
Ife, Korban Erupsi Gunung Marapi: Jadi Pendakian Pertama dan yang Terakhir
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Update Korban Banjir Bandang Malalak Agam: 10 Orang Meninggal Dunia, 5 Warga Belum Ditemukan!
-
Wamen Fahri Hamzah Optimis 3 Juta Rumah Tercapai 5 Tahun, Asosiasi Developer Syariah Siap Kolaborasi
-
Tumpukan Mobil usai Banjir Bandang Terjang Perumahan di Padang, Banyak Kendaraan Terbawa Arus!
-
6 Orang Korban Banjir Bandang Silaing Bawah Luka-luka, Ini Penjelasan Kapolres Padang Panjang
-
Jembatan Kembar Silaing Bawah Diterjang Longsor, Jalur Padang-Bukittinggi Lumpuh Total