Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 24 Oktober 2023 | 08:14 WIB
Pengunjung memotret lukisan berjudul Kampuang Tasuruak karya perupa asal Rusia, Anastasia Marakhina pada pameran seni rupa internasional di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat di Padang. [Dok.Antara/Iggoy el Fitra]

SuaraSumbar.id - Pameran seni rupa dan desain di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), diikuti 60 perupa dari lima negara, Senin (23/10/2023). Kegiatan tersebut digelar UPTD Taman Budaya Sumbar bersama Departemen Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang (UNP).

"Pameran internasional Departemen Seni Rupa, FBS, UNP ini sangat kita hargai sekaligus momentum kebangkitan seni rupa dan desain sebagai suatu kebudayaan di Sumatera Barat sebagai salah satu bentuk kemajuan Kebudayaan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah.

Pameran tersebut diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ke-60 Departemen Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang yang mulai dibuka sejak tahun 1963.

Syaifullah menjelaskan, dalam perspektif kebudayaan, seni seperti seni rupa, seni kriya, dan desain yang dihasilkan seniman selalu didorong untuk melihat kesenian dengan unsur-unsur budaya yang tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja.

Baca Juga: Kantor Pos Indonesia di Kota Padang, Berikut Lokasinya

"Ketika kita memilih kebudayaan sebagai suatu konsep, artinya kebudayaan bersifat fungsional dan berbeda dari suatu tempat dengan tempat lainnya," katanya.

Saat ini menurutnya penciptaan seni rupa dan desain tidak hanya dilakukan di studio-studio atau sanggar- sanggar yang bersifat individual, tetapi telah masuk ke wilayah yang lebih luas yang membuka ruang untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan memahami masyarakat. Dari aspek penciptaan karya, seniman lebih dari sekedar mengandalkan intuisi, emosi, kepekaan rasa, dan keahlian.

Syaifullah juga mengucapkan selamat berpameran dan selamat ulang tahun ke-60 untuk Departemen Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang semoga selalu jaya serta menjadi institusi yang selalu eksis di bidang seni.

Ketua Pelaksana kegiatan Hendra Afriwan mengatakan, pameran berskala internasional itu juga disertai dengan konfrensi yang berlabel International Conference of Arts Education and Design” (ICONADD 3.0) mengangkat tema besar “Mutuality”.

Hendra menjelaskan, keynote speaker konfrensi berasal dari Malaysia, Singapura, German dan dua dari Indonesia.

Baca Juga: Kesaksian Warga Soal Insiden Dinding Masjid Roboh yang Tewaskan Bocah Saat Berwudhu, Terdengar Teriakan Histeris

Sementara peserta pameran internasional, diikuti oleh tujuh peserta luar negeri, masing-masing dari India, Franch, Firlandia, Czech, serta 60 peserta Indonesia yang berasal dari berbagai propinsi baik dosen, mahasiswa, alumni maupun para perupa dan desainer komunikasi visual yang menampilkan beragam jenis, bentuk, gaya serta konsep berkarya.

Dengan kegiatan ini diharapkan mampu menghadapi tantangan dan menciptakan peluang agar tetap eksis dan lebih baik ke depannya. (Antara)

Load More