SuaraSumbar.id - Empat tahun berlalu tanpa kejelasan, korban dari polemik gagal bayar PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha masih terus berjuang untuk menemukan titik terang. Mereka menuntut tanggung jawab atas kerugian yang mereka alami.
Salah satu nasabah Wanaartha bahkan telah melakukan perjalanan ke California, Amerika Serikat, dengan harapan bisa bertemu Evelina Pietruschka, salah satu sosok sentral dalam kasus ini.
Nasabah tersebut mendatangi kompleks perumahan mewah di Beverly Hills, California, di mana diberitakan bahwa Evelina tinggal untuk sementara waktu.
Nasabah tersebut datang ke kompleks perumahan bersama seseorang yang mengendarai mobil Tesla.
Namun, saat hendak masuk ke gerbang kompleks, keduanya dihadang oleh satpam dan ditanyai tentang tujuan mereka bertemu Evelina.
Satpam kemudian menghubungi alamat kediaman yang dimaksud, dan orang yang menjawab telepon tersebut diketahui sebagai Evelina. Namun, Evelina menolak memberikan izin masuk kepada nasabah tersebut.
"Ternyata yang bicara adalah Evelina, dia menolak saya untuk masuk dan tidak memberikan izin kepada saya untuk masuk," ungkap sang nasabah.
Informasi yang tercantum di Clustrmaps, sebuah situs yang mengklaim bahwa informasi yang mereka tampilkan adalah informasi publik, mengindikasikan bahwa Pietruschka memiliki aset berupa rumah mewah di Beverly Hills.
Menurut data dari Zillow, sebuah marketplace rumah di AS, rumah tersebut memiliki nilai jutaan dolar atau setara dengan puluhan hingga ratusan miliar rupiah.
Sementara itu, sejumlah nasabah Wanaartha di Indonesia saat ini tengah melakukan gugatan perwakilan kelompok (class action) untuk memperjuangkan hak mereka.
Total kerugian yang diakibatkan oleh para penggugat tersebut mencapai setidaknya Rp822 miliar, yang berasal dari 1.165 polis. Keseluruhan kerugian akibat kasus Wanaartha diperkirakan mencapai Rp15,9 triliun.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, yang dipimpin oleh Brigjen Whisnu Hermawan, sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Interpol untuk mencari keberadaan para Pemegang Saham Pengendali (PSP) Wanaartha, termasuk keluarga Pietruschka.
"Posisinya ada di luar negeri, kami sudah berkoordinasi dengan Interpol," kata Whisnu.
Pengajuan red notice (pemberitahuan merah) untuk keluarga Pietruschka sebenarnya sudah direncanakan sejak November 2022, namun hingga saat ini, belum ada perkembangan mengenai keberadaan mereka.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Berjarak 30 Km dari Juanda, Seramnya Pusat Lumpur Lapindo Disorot Lagi Usai Ramai Rumah Mewah Nia Ramadhani di AS
-
5 Potret Rumah Mewah Nia Ramadhani di Beverly Hills, Seharga Rp200 M
-
Rumah Gedong Nia Ramadhani di Beverly Hills Jadi Sorotan, Netizen Malah Ungkit Kasus Lapindo
-
Tajir Melintir, Kris Jenner Sampai Lupa Punya Kondominium di Beverly Hills!
-
Kasus Wanaartha Life Masuki Babak Baru, Bagaimana Nasib Dana Nasabah?
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Jam Berapa Mobil Bisa Lewat Lembah Anai? Ini Aturan Uji Coba Kendaraan Jalur Padang-Bukittinggi
-
Penyintas Banjir Bandang di Padang Mulai Diserang ISPA, Dokter Ungkap Penyebab dan Risiko Penularan
-
Jalur Padang-Bukittinggi via Lembah Anai Resmi Dibuka Terbatas, Ini Kata Menteri PU
-
Percepat Relokasi Korban Bencana Sumbar, Mensesneg Perintah Gubernur Pakai Lahan Negara dan BUMN!
-
Pasaman Barat Perpanpang Masa Tanggap Darurat, Akses Terputus Jadi Tantangan Serius