Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 09 Oktober 2023 | 21:29 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku pernah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar menyerahkan tugas dan wewenang lebih kepada dirinya untuk membenahi Pertamina.

Ahok menyebut, saat ini di internal Pertamina banyak yang tidak amanah sehingga Pertamina kerap mengalami kerugian.

“Saya bilang sama Presiden. Pak, saya sih enggak mau pak, bapak cari Dirut yang mau ikutin. Supaya tugas bapak kepada saya, saya laksanakan,” kata Ahok, saat saat peluncuran Sistem Bukittinggi Hebat dan meluncurkan Kartu Bukittinggi Hebat di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (9/10/2023).

"Pertama perbaiki defisit anggaran berjalan, kurangi impor. Kedua APBN jangan nombok terus," sambungnya.

Baca Juga: Relawan Samawi Deklarasi Capres Prabowo Subianto, Gerindra: Bentuk Dukungan Jokowi

Ahok menyebut jajaran petinggi Pertamina banyak yang enggan melaksanakan pembenahan sehingga pelayanan terhadap masyarakat untuk mendapatkan energi tidak maksimal.

Ahok blak-blakan menyebut dirinya bisa saja mendapatkan jabatan Direktur Utama Pertamina. Bila hal itu terwujud, Ahok berkomitmen akan memecat petinggi dan pegawai yang tidak mau bekerja lebih untuk membenahi Pertamina.

"Kalau ganti budaya, 80 persen orang dipecat. Istilahnya tidak amanah kira-kira gitu. Ya pecat. Ya orang tidak senang sama saya. Saya bilang sama Presiden. Pak, saya sih enggak mau pak, bapak cari Dirut yang mau ikutin," kata Ahok.

Ahok menyayangkan saat ini pengelolaan pelayanan untuk menyediakan BBM untuk masyarakat tidak berjalan baik. BBM bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas bawah justru dinikmati oleh oknum-oknum tertentu untuk menumpuk kekayaan.

Selain itu, ia menyebut banyak pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan keuntungan BBM subsidi untuk kepentingan politik.

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Mohon Ampun Lalu Umbar Penghargaan di Depan Jokowi Semalam

"Subsidi bukan subsidi orang miskin. Subsidi oknum-oknum agen tambah kaya. Main politik lagi. Hampir setiap daerah main politik lagi. Hampir semua daerah main politik," pungkasnya.

Kontributor: Saptra S

Load More