Scroll untuk membaca artikel
Rauhanda Riyantama
Kamis, 05 Oktober 2023 | 18:30 WIB
Duel Persis Solo vs Persija Jakarta dalam laga pekan ke-14 BRI Liga 1 2023-2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (30/9/2023). [Dok. Persis Solo]

SuaraSumbar.id - Liga 1 dinobatkan sebagai kompetisi paling bernilai di ASEAN atau Asia Tenggara. Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu bahkan mengalahkan Liga Thailand hingga Liga Vietnam.

Merujuk laporan dari @theaseanball, Liga 1 memiliki valuasi sebesar 74,32 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun. Hal ini menunjukkan betapa berharga dan berkembangnya kompetisi Tanah Air dalam skala regional.

Liga 1 juga berhasil meningkatkan valuasinya sebesar 2,45 juta euro atau sekitar Rp40 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Di bawah Liga 1, terdapat kompetisi Thailand (Thailand League 1). Nilai valuasinya selisih tipis yakni berada di angka 74,3 juta Euro atau setara Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, Malaysia dan Vietnam berada di posisi ketiga dan keempat. Nilai valuasinya jauh berada di bawah BRI Liga 1 dan Thailand. Malaysia memiliki nilai valuasi 55,24 juta Euro (setara 900 miliar) dan Vietnam bernilai 38,05 juta Euro (setara Rp 621 miliar).

Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi di Liga 1. Salah satunya soal kompetensi wasit yang dinilai masih kurang karena seringkali ditemukan keputusan-keputusan wasit kontroversial yang merugikan klub. 

“Liga Indonesia sudah bagus banyak pemain timnas negara lain berkiprah di Liga Indonesia. Namun masih disayangkan Liga Indonesia tidak didukung oleh kualitas wasit,” komen salah satu netizen. 

Selain masalah wasit, netizen Indonesia juga menyoroti soal kualitas permainan yang belum mencitrakan sebagai liga termahal. 

“Bernilai doang, kualitas masih jauh dibanding liga tetangga,” komen netizen lainnya. 

“Menang fanatisme doang, soal taktikal longball Fc,” komen lainnya.

Load More