SuaraSumbar.id - Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan bagian penting dalam sebuah negara demokratis. Dalam pesta limatahunan itu, rakyat punya hak suara untuk memilih pemimpin terbaik untuk daerah hingga negara ini.
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, Pemilu seringkali direcoki berbagai hoaks dan kecurangan yang dapat mengancam integritas dan kepercayaan publik terhadap hasil pemilihan itu. Kondisi ini diperparah dengan tidak memilihnya masyarakat dan politik uang (money politic).
Hal itu disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih), Hubungan Partisipasi Masyarakat dan SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar), Jons Manedi, saat menjadi narasumber Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik dengan tema "Menjadi Pemilih Cerdas dalam Pemilu 2024" di Bukitinggi, Senin (24/7/2023).
"Tahapan selama penyelenggaraan pemilu yang bersih akan melahirkan pemimpin bersih. Makanya, kita (masyarakat) harus jadi pemilih cerdas, anti terhadap berita hoaks, anti golput, dan anti politik uang," katanya.
Baca Juga: Revitalisasi Pasar Ulak Karang Padang Habiskan Dana Rp 3 Miliar, Ditarget Rampung Akhir 2023
Menurut mantan anggota KPU Kabupaten Solok dua periode itu, mewujudkan pemilu tertib dan anti-hoaks adalah memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan transparan dan terbuka.
Atas dasar itu, pihak penyelenggara pemilu harus menginformasikan dengan jelas dan terbuka tentang tahapan dan proses pemilu itu sendiri. Mulai dari daftar pemilih hingga penghitungan suara.
"Jangan percaya berita hoaks, seperti isu ratusan ribu surat suara telah tercoblos yang memenangkan satu pasangan calon," katanya.
Menurut Jons Manedi, masyarakat punya peran penting dalam mewujudkan pemilu tertib dan anti hoaks. Masyarakat harus memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk memeriksa kebenaran informasi yang mereka terima, terutama di era digital yang memungkinkan informasi menyebar dengan cepat dan mudah.
"Mari bersama-sama bijak bermedia sosial dan memperhatikan sumber informasi yang diterima, serta membantu menyebarluaskan informasi yang benar," katanya.
Kemudian, Jons mengajak masyarakat menghindari ujaran kebencian. Dia meminta publik pro aktif dan respek dalam proses tahapan dan penyelengaraan Pemilu.
Berita Terkait
-
KPU Sumbar Tunggu Perbaikan Dokumen Caleg, Jons Manedi: Semoga Parpol Segera Merampungkan Persyaratan Calon
-
Pendaftaran Calon KPU Sumbar 2023-2028 Dibuka, Ini Pesan Penting Ketua Tim Pansel Prof Asrinaldi
-
KPU Sumbar Rekrut 895 PPK, Pendaftarnya Capai 13 Ribu Orang Lebih
-
KPU Sumbar Usul Anggaran Pilkada 2024 Rp 154 Miliar, Naik dari Pilkada 2020
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
Terkini
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam
-
Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan
-
Sering Pakai Lipstik? Begini Cara Cegah Bibir Kering
-
Kumpulan 5 Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Tautan Saldo Gratis!
-
Erupsi Gunung Marapi 2 Kali Beruntun, Warga Agam dan Bukittinggi Dikejutkan Getaran hingga Dentuman!