SuaraSumbar.id - Bunga (nama samaran), korban yang dianiaya ibu kandungnya sendiri masih dirawat di rumah sakit. Bocah perempuan 9 tahun ini mendapat kekerasan oleh orang yang melahirkannya. Dia dipukul hingga disiram air panas.
Luka siraman air panas masih membekas di wajahnya. Sementara badannya luka akibat dipukul mengunakan alat pijat.
"Untuk anak kondisi luka cukup parah, mulai di badan," ujar Kapolres Pariaman, AKBP Abdul Aziz saat konferensi pers, Selasa (13/6/2023).
Tidak hanya luka yang membekas, Aziz mengungkapkan, kondisi korban juga mengalami trauma. Bahkan, korban juga susah buang air kecil, kini telah ditangani para tim medis.
Baca Juga: Bocah Perempuan di Padang Pariaman Dianiaya Ibu Kandung, Alami Luka di Sekujur Tubuh
"Hari ini korban dirawat di rumah sakit. Sampai saat ini, di rumah sakit tidak bisa kencing selama seminggu. Ini sedang ditangani pihak dokter. Korban trauma," ungkapnya.
Pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulihkan trauma korban. Termasuk, apakah korban dikembalikan ke orang tua atau tidak.
Menurut Aziz, orang tua laki-laki korban masih ada namun mengalami kondisi kekurangan.
"Sementara kami masih koordinasi dengan dinas sosial apakah dikembalikan atau tidak ke orang tua laki-laki, karena orang tua kondisinya tidak normal," jelasnya.
Kasus ini terungkap berawal dari viral-nya video kondisi korban yang penuh bekas luka. Selain bekas siraman air panas, kening korban juga terlihat membengkak.
Baca Juga: Perempuan Tewas di Pinggir Jalan Padang Pariaman Dibacok Pria Tua, Awalnya Cekcok Masalah Tanah
Kasus ini kemudian ditindaklanjuti dengan cepat pihak kepolisian. Berawal dari rekaman video itu, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap ibu kandung korban bernama Widia Wati (41).
"Saya perintahkan kasat reskrim untuk mencari pelaku dan membawa ke Polres. Sampai di polres pelaku diinterogasi, awalnya tidak mengakui, setelah diperlihatkan bukti-bukti baru akhirnya mengakui," imbuhnya.
Aziz mejelaskan, motif penganiayaan ini dilakukan karena pelaku yang telah ditetapkan tersangka ini kesal pekerjaan rumah tangga tidak selesai dilakukan korban. Pekerjaan rumah tangga itu di antaranya seperti menyapu dan mencuci.
"Sehingga melakukan penganiayaan. Terkahir, anak disuruh memindahkan air panas ke dalam termos, kemudian tumpah sedikit kena adiknya. Si pelaku kesal, kemudian air panas di dalam termos disiram ke anak, kena pipinya," pungkasnya.
Kontributor: Saptra S
Berita Terkait
-
Kebangetan! Makam Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Kini Malah Dipakai buat Syuting Video Klip
-
Viral Nyanyikan Lagu Minang Ciinan Bana, Fauzana Asli Mana?
-
Geger Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Gubernur Sumbar Minta Pelaku Dihukum Berat
-
Narkoba, Pemicu Spiral Kekerasan: Kasus Padang Pariaman dan Dampak Luasnya
-
Kronologi Penangkapan Pembunuh Nia Penjual Gorengan, Tersangka Dikepung di Atap Rumah!
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
-
Kapolda Sumbar Kembali Tegaskan AKP Dadang Tak Ganguan Mental: Sudah Mau Makan!
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei
-
Bawaslu Agam Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada 2024
-
Kasus Penembakan Kasat Reskrim Solsel, Walhi Sebut Momen Berantas Kejahatan Lingkungan