SuaraSumbar.id - Hujan deras yang melanda hampir seluruh wilayah Sumatera Barat (Sumbar) memicu banjir dan longsor. Salah satunya daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang ratusan warganya dilaporkan mengungsi gegara rumahnya terendam banjir.
Sedikitnya, 10 kecamatan di Pesisir Selatan terdampak banjir. Hal itu dibenarkan Kepala BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal. Menurutnya, selain karena hujan, banjir juga disebabkan pasang surutnya air laut.
"Hujan serta fenomena pasang surut hingga Minggu pagi masih berlangsung. Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa," katanya kepada SuaraSumbar.id, Minggu (7/5/2023).
Dari 10 kecamatan itu, daerah terdampak terparah berada di kawasan pinggir pantai. Masing-masing di Kecamatan Tarusan, Bayang, Empat Jurai, Batang Kapeh, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal dan Ranah Ampek Hulu Tapan.
"Sekitar 300 warga telah diungsikan. Tim kami sudah melakukan evakuasi terhadap warga sejak pagi tadi," tuturnya.
Warga di evakuasi menggunakan perahu karet. Sebagian dari mereka di bawa ketempat pengungsian dan sebagiannya mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terdampak banjir.
"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak provinsi terkait bantuan logistik, berupa makan hingga tempat tenda pengungsian," ujarnya.
Selain itu, satu unit jembatan ambruk juga ambruk diterjang sungai di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan. Jembatan tersebut penghubung Kampung Tanjung Gadang dan Kampung Teratak Paneh.
"Akses jalan kedua kampung itu hingga saat ini tidak bisa dilewati. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 06. 00 WIB," kata Wali Nagari Amping Parak Timur, Mulyadi.
Menurutnya, luapan sungai mengikis bagian pondasi sebagai penyambung bangunan jembatan tersebut, sehingga membuat kedudukannya lepas dan terputus.
"Pasca putusnya jembatan tersebut, kami sudah melaporkan ke pemkab Pesisir Selatan dan jembatan tersebut untuk bisa segera diperbaiki," jelasnya.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Bukan Sekadar Musibah, Ini Alasan Ustadz Felix Sebut Perusak Hutan Pelaku 'Dosa Besar'
-
Bertaruh Nyawa di Jembatan Tali, Ribuan Warga Aceh Tengah Masih Terisolir
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penumpang Bandara Internasional Minangkabau Diprediksi Menurun Saat Libur Nataru 2026, Ini Alasannya
-
Marandang untuk Sumatera, Gerakan TP PKK Sumbar Bantu Korban Bencana hingga Aceh
-
Sumbar Waspada Bencana Susulan, Intensitas Hujan Masih Tinggi!
-
7 Skincare untuk Lansia 60 Tahun ke Atas, Kulit Menua dengan Sehat
-
5 Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cara Elegan Lawan Penuaan Dini