Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 23 Februari 2023 | 15:55 WIB
Satu Ekor Harimau Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Timur. [Antara]

SuaraSumbar.id - Satu ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati di Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.

Harimau mati di lokasi ditemukannya tiga bangkai kambing. Belum diketahui penyebab matinya harimau itu. Begitu pula dengan jenis kelaminnya.

"Belum diketahui penyebab kematian, jenis kelamin serta usia harimau itu. Belum bisa dipastikan secara detail," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSA Aceh Kamarudzaman melansir Antara, Kamis (23/2/2023).

Dirinya mengaku tim dokter hewan BKSDA sudah bergerak menuju lokasi. Selain itu, polisi juga telah memasang garis polisi untuk mencegah masyarakat mendekati lokasi temuan bangkai harimau.

Baca Juga: Alasan PKS Usung Anies Jadi Capres 2024: Nasionalis Religius, Berdarah Biru Pahlawan

"Tim dokter hewan masih melakukan nekropsi atau bedah bangkai harimau tersebut," ungkapnya.

Harimau sumatra merupakan satwa dilindungi di Indonesia. Berdasarkan daftar satwa lembaga konservasi internasional, IUCN, menyebutkan harimau sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra yang berstatus kritis dan berisiko punah di alam liar.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian khususnya harimau sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.

Kemudian tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

Tidak memasang jerat, racun, pagar listrik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi. Semua perbuatan ilegal tersebut dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan.

Baca Juga: Fuji Pamer Foto ala Barbie Malah Banjir Cibiran Netizen: Enggak Cocok Banget Dilihatnya

Aktivitas ilegal lainnya juga dapat menyebabkan konflik satwa liar khususnya harimau sumatra dengan manusia. Konflik ini berakibat kerugian secara ekonomi hingga korban jiwa, baik manusia maupun keberlangsungan hidup satwa liar tersebut.

Load More