Jauh sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI pertama Indonesia, Muhammad Hatta juga pernah menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban besar untuk menyediakan rumah sehat dan layak bagi rakyat. Cita-cita itu tidak mustahil tercapai jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bersama-sama. Harapan itu dinyatakan Bung Hatta saat Kongres Perumahan Rakyat kedua di Jakarta pada 4 Agustus 1952 silam.
Setelah 77 tahun Indonesia merdeka, masih adakah rakyat yang belum memiliki rumah? Jawabannya tentu dan masih banyak. Berdasarkan data Housing and Real Estate Information System, tahun 2021 masih ada sebanyak 12.715.297 warga Indonesia yang belum memiliki rumah atau backlog kepemilikan rumah. Dari jumlah tersebut, 84 persen di antaranya adalah MBR.
Bagaimana mewujudkan mimpi rakyat punya rumah layak huni? Salah satu jawabannya tentu mendorong sektor perbankan, seperti BTN terus berinovasi untuk memudahkan masyarakat memiliki rumah. Sebagai bank yang didaulat pemerintah membantu masyarakat dalam hal pembiayaan perumahan, BTN telah menjadi kontributor utama mendorong program perumahan nasional, terutama di segmen MBR.
Sejak awal 2022 lalu, Bank BTN mengebut penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hal itu sejalan dengan target pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang intinya meningkatkan rumah layak huni dari 56,75 persen menjadi 70 persen.
Baca Juga: Dikritik Thomas Doll, Shin Tae-yong Bawa-bawa Jokowi
BTN berhasil mencatatkan laba bersih Rp 2,28 triliun pada kuartal III Tahun 2022. Atas kinerja keuangan baik itu pula BTN sukses meraup dana segar sebesar Rp 4,13 triliun dari hasil penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Genjot Pembiayaan Properti
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memuji capaian kinerja keuangan BTN di 2022. Dia berharap agar dana right issue Rp 4,13 triliun yang diterima BTN, dapat memperkokoh permodalan hingga melipatgandakan kemampuan pembiayaan perumahan bagi rakyat. "BTN makin sehat memiliki energi untuk terus ekspansi," kata Erick dalam keterangan persnya, Jumat (6/1/2022) lalu.
Secara tersirat, Erick Thohir mendesak BTN untuk mempercepat pembangunan rumah untuk rakyat. Menurutnya, right issue adalah bukti kepercayaan publik pada masa depan BTN. Hal itu juga bukti bahwa kualitas permodalan BTN menjadi semakin tinggi karena bank tidak tergantung utang.
Dari catatan, BTN mampu menyalurkan kredit perumahan pada 800.000 unit properti dalam tempo 5 tahun terakhir. Dengan suntikan dana segar right issue ini, BTN diyakini dapat membiayai hingga 1,32 juta unit rumah.
Baca Juga: Hadiri Resepsi 1 Abad NU, Jokowi Beri Pesan Khusus Bagi Nahdliyin Muda
Sementara itu, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa BTN tetap fokus menjalankan perannya mendukung program Sejuta Rumah yang dicanangkan Jokowi. Hal itu juga sejalan target Bank BTN yang ingin berstranformasi menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia tahun 2025 mendatang.
"Kami sangat bersyukur, proses rights issue BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali," kata Haru.
Di sisi lain, dalam kurun waktu 46 tahun hingga 2022, KPR BTN telah menyalurkan 5 juta rumah kepada rakyat berpenghasilan rendah. Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), BTN merupakan bank terbanyak menyalurkan KPR bagi MBR dengan skema FLPP di tahun 2022 dengan angka 54,57 persen. BTN juga masuk kategori bank dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan. Atas capaian itu, BTN menargetkan penyaluran KPR FLPP dan Tapera di 2023 mencapai 182.250 unit dengan nilai Rp 27,337 triliun dengan asumsi harga rumah Rp 150 juta.
Di sisi lain, BTN juga memperkuat digitalisasi demi membidik pasar generasi muda atau millenial. Beragam inovasi layanan pun telah diluncurkan perseroan melalui aplikasi mobile banking Bank BTN, portal www.btnproperti.co.id dan www.rumahmurahbtn.co.id.
Sesuai slogannya “Karena hidup gak Cuma tentang hari ini", BTN mengajak generasi milenial mempersiapkan masa depan secepat mungkin. Terutama untuk tempat tinggal, kelak saat sudah berumahtangga. Sebab, harga rumah akan terus naik dari tahun ke tahun. Kondisi itu juga berpotensi membuyarkan mimpi milenial untuk mendapatkan rumah. Generasi Z dan milenial berpotensi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 20 tahun mendatang. Dua generasi ini yang sebetulnya menjadi pangsa pasar potensial di sektor properti dan juga perbankan saat ini.
Mewujudkan mimpi generasi muda dalam hal kepemilikan rumah dengan cara mudah, BTN telah menghadirkan produk KPR BTN Gaess for Millenial sejak 2020 lalu. Fitur itu merupakan salah satu solusi bagi milenial dalam mendapatkan pembayaran angsuran di beberapa tahun pertama lebih ringan dengan perhitungan suku bunga kredit yang lebih kompetitif.
Berita Terkait
-
Target BTN Salurkan 182.250 Unit Rumah KPR Bersubsidi Sepanjang 2023
-
Selama 2023 Masyarakat Berpenghasilan Rendah Bisa Beli Rumah KPR Bersubsidi BTN
-
BTN Solusi Karyawan Gramedia Punya Rumah dengan KPR
-
BTN Gandeng Gramedia Permudah Karyawan Miliki Rumah
-
Dukung Zero Backlog Perumahan di 2045, Ini 6 Langkah Strategis Usulan Bank BTN
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik