SuaraSumbar.id - Wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), dikepung bencana banjir dan tanah longsor. BPBD setempat mencatat sebanyak 44 bencana alam terjadi akibat tingginya curah hujan di Padang Pariaman selama dua hari terakhir; Senin (23/1) hingga Selasa (24/1/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya mengatakan, setidaknya ada 11 lokasi longsor di Padang Pariaman, banjir 31 lokasi, dan pohon tumbang dua lokasi. Ada 14 nagari di 13 kecamatan di Padang Pariaman yang terdampak bencana.
Akibat bencana ini setidaknya dua orang meninggal dunia, dua orang luka berat, empat orang luka ringan, 1.500 kepala keluarga terdampak, dan lebih dari 750 kepala keluarga mengungsi.
Selain itu bencana juga berdampak terhadap sejumlah akses jalan dan listrik yang terputus, sekitar 50 rumah rusak berat, 10 kios atau warung rusak, lima kendaraan bermotor rusak, 50 unit fasilitas ibadah dan 30 fasilitas pendidikan terdampak, dan ratusan hektare lahan pertanian rusak.
"Tim BPBD Padang Pariaman masih melakukan evakuasi dan pendataan," katanya.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya membutuhkan alat berat, logistik, dan makanan siap saji untuk membersihkan material bencana serta membantu korban terdampak.
Pihaknya telah mengeluarkan peringatan sebagai antisipasi banjir, longsor dan pohon tumbang agar warga dapat melakukan langkah antisipasi.
Sebelumnya intensitas hujan di Padang Pariaman dan sekitarnya pada Senin hingga Selasa (24/1) dini hari terpantau ringan hingga lebat sehingga menimbulkan sejumlah bencana.
Bahkan di sejumlah lokasi hingga saat ini di Padang Pariaman masih terpantau banjir di antaranya Kecamatan Ulakan Tapakis dan Nan Sabaris.
Baca Juga: Kemakmuran: Atraksi Liong dan Barongsai di Padang Pukau Wisatawan di Malam Tahun Baru Imlek 2023
Bahkan jalan yang menghubungkan Kota Padang dengan Pariaman via Ulakan Tapakis tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor karena luapan air sungai setempat.
Sementara itu, salah seorang pengendara yang melintas jalan Ulakan Tapakis Yusrizal mengatakan dirinya terpaksa memutar arah menghindari banjir.
"Memang ada kendaraan yang memaksakan diri melintas namun akhirnya kendaraannya mogok," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kronologi 14 Anggota Klub Motor Tersesat di Hutan Banjalaweh Sumbar, Satu Orang Meninggal
-
Padang Pariaman Diterjang Banjir dan Longsor, 2 Orang Tewas
-
Padang Pariaman Dilanda Banjir dan Longsor: 1.500 KK Terdampak dan 750 KK Mengungsi
-
Bunga Rafflesia Ditemukan Mekar Sempurna di Solok, Sayangnya Sudah Mulai Layu
-
Kumpulan Berita Foto Suasana Perayaan Imlek di Sejumlah Kota di Indonesia Termasuk Atraksi Seni
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Benarkah Olla Ramlan dan Teuku Ryan Resmi Pacaran? Keduanya Blak-blakan!
-
Apa Itu Kentang Jembut? Viral di Medsos Masuk KBBI
-
Jadwal Hari Libur Nasional 2026 dan Cuti Bersama, Total 25 Hari dan Ini Rinciannya
-
Cara Pemulihan Gizi Anak Cacingan, Nutrisi Paling Krusial!
-
Semen Padang FC Kalah Tipis 0-1 dari Persebaya Surabaya