Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Kamis, 12 Januari 2023 | 17:30 WIB
Dok: Bank BRI

SuaraSumbar.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan apresiasi terhadap nasabah UMKM yang berhasil ‘naik kelas’ dalam ajang SME’s Lifetime Achievement Award 2022.  Sebanyak 55 nasabah terpilih mendapatkan apresiasi berupa saham BBRI.

Nasabah terpilih ini terus mengalami growth pinjaman yang menunjukan pertumbuhan modal dan omzet usahanya, serta aktif menggunakan produk dan fasilitas di BRI.  Program SME’s Lifetime Achievement Award diselenggarakan secara nasional diikuti oleh 18 Regional Office yang tersebar dari Medan hingga ke Jayapura sehingga nasabah yang masuk ke dalam kriteria yang ditentukan dapat berkompetisi dalam program ini.

Berbagai nasabah UMKM BRI yang saat ini telah berhasil naik kelas ke segmen kecil dan menengah awalnya merupakan para nasabah mikro BRI. Mereka telah tumbuh menjadi nasabah kecil maupun menengah dengan plafon pinjaman yang berkembang hingga miliaran Rupiah.

Selain itu kenaikan kelas nasabah UMKM BRI ini pun dapat dilihat dari para nasabah yang pada awalnya merupakan usaha perorangan, namun saat ini telah berbadan hukum, dan melakukan pemasaran bahkan hingga ke pasar Internasional.

Baca Juga: Saham Sentuh All Time High Rp4.980, Kapitalisasi BBRI Juga Melesat

Pada Closing Ceremony UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2022, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto memberikan langsung apresiasi SME’s Lifetime Achievement Award 2022 tingkat nasional kepada 3 pemenang level nasional. Sementara pemenang di level regional akan diberikan langsung oleh Regional Office (RO) BRI setempat.

“Kami sangat mengapresiasi nasabah-nasabah loyal BRI yang telah tumbuh dan berkembang dari segmen mikro ke kecil, dari segmen kecil hingga dapat naik kelas ke segmen menengah. BRI senantiasa menjaga dan mengelola loyalitas nasabah dengan melakukan inovasi produk dan layanan BRI sebagai solusi bagi nasabah kami," katanya.

Juara 1 diberikan kepada Totok Sukistiyanto, nasabah BRI Branch Office Ungaran, Regional Office Semarang yang telah menjadi nasabah BRI selama 31 tahun. Totok menjadi nasabah tanpa terputus dengan pinjaman awal sebesar Rp500.000 pada tahun 1991 hingga naik kelas menjadi nasabah segmen kecil sampai dengan Tahun 2023 dan telah melakukan pemasaran hingga ke mancanegara. Totok mendapatkan apresiasi berupa saham BRI kurang lebih sebanyak 100 lot.

Saat awal merintis usaha pada 1991 Totok memulai usaha sebagai supir khusus angkutan sayur mayur dan kayu. Hal ini dianggap sebagai peluang usaha karena tempat ia tinggal di Dusun Ngoho, Kelurahan Kemintir, Kabupaten Semarang terletak di kaki gunung Ungaran dan dikenal sebagai penghasil sayur mayur untuk pasokan di Kota Semarang hingga ke Jakarta. Tak cukup dari sayur mayur, Totok pun menjadi supir pengangkut kayu tebasan dalam bentuk gelondongan ke depo-depo penggergajian di wilayah Semarang, Kendal hingga ke Temanggung.

Pada saat itu akhirnya Totok mulai membeli kayu dari pemilik kebun kayu khususnya kayu albasia dan dikirim ke depo-depo yang selama ini dilayani. Usaha itu terus berjalan dan berkembang hingga tahun 2000 semula hanya supply kayu ke depo-depo penggergajian hingga memiliki 6 depo kayu. Keberhasilan terus menanjak ketika Totok pada tahun 2007 mulai bekerja sama dengan PTPN IX dan membeli pabrik pada tahun 2010.

Baca Juga: Top! Saham BBRI Sentuh All Time High Rp4.980

Pada tahun yang sama pula Totok memulai ekspor pertamanya dengan dukungan BRI untuk layanan pembayarannya menggunakan Telegraphic Transfer (TT) dan Letter of Credit (LC) di bawah label UD Rahma Jaya. Dimulai dengan ekspor sebanyak 4 kontainer hingga menjadi 16 kontainer di tahun 2013 dan menjadi 38 kontainer pada tahun 2016 dengan negara tujuan ke Malaysia, Vietnam, Timur Tengah dan Taiwan. 

Totok berhasil melewati tantangan Covid-19 menjadi peluang untuk memperluas pangsa pasar bisnisnya. Totok mampu mengubah pola pemasaran di pasar ekspor menjadi ke Asia Tenggara, dan Timur Tengah yang pada saat ini masih memiliki permintaan yang cukup tinggi. BRI hadir dengan mempermudah bisnis Totok melalui berbagai fasilitas pinjaman seperti payroll, transaksi ekspor, pinjaman karyawan dengan BRIGUNA dan juga menggunakan layanan digital banking seperti Cash Management System (CMS) hingga Internet Banking.

Juara 2 diberikan kepada Dewa Putu Edi Putra nasabah BRI Branch Office Parigi Regional Office Manado yang telah menjadi nasabah BRI selama 42 tahun tanpa terputus dengan pinjaman awal sebesar Rp300.000 pada tahun 1980 hingga tumbuh berkembang menjadi nasabah kecil dari tadinya usaha Dewa Putu Edi Putra berfokus pada Toko Bahan Bangunan sampai saat ini memperluas bisnis ke penyewaan alat berat. Atas loyalitasnya Dewa Putu Edi akan mendapatkan kurang lebih 80 lot saham BRI.

Orang tua Dewa Putu Edi yakni Dewa Putu Tilem memulai usahanya pada 1980 dengan menjadi nasabah BRI di Unit Tolai, dan memulai usaha dengan menjadi supir angkutan. Namun seiring berjalan nya waktu dengan dibantu permodalannya oleh BRI, Usaha keluarga Dewa Putu Edi ini bertransformasi memiliki 2 toko material dan hingga kini memiliki usaha penyewaan alat berat yang lengkap hingga 46 Unit.

Juara 3 diberikan kepada Melkianus Lubalu nasabah BRI Branch Office Waikabubak (Sumba Barat) Regional Office Denpasar yang telah menjadi nasabah BRI selama 30 tahun tanpa terputus sejak tahun 1992 dengan pinjaman awal sebesar Rp.200.000.000,- dan akan mendapatkan saham BRI kurang lebih sebanyak 60 lot.

Melkianus Lubalu yang telah menjadi nasabah BRI sejak 1992, kerja keras serta kepiawaian dalam melihat peluang, mengantarnya menjadi seorang pengusaha sukses di NTT yang bergerak di sektor transportasi dan jasa kontraktor. Pemenang Juara 3 Nasional inipun memulai usaha dari jasa angkutan truk, keinginan kuat beliau yang mendorong untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehingga beliau meminjam uang sebagai tambahan modal di BRI Waikabubak sebesar Rp 2 juta yang digunakan untuk meningkatkan usahanya.

Usahanya mulai meningkat, sehingga dirinya merekrut lebih banyak pegawai, sampai dengan saat ini beliau memiliki 1800 pegawai yang tersebar di Sumba, Kupang, Labuan Bajo, Larantuka dan Surabaya.

Load More