"Yang dilarang itu penangkapan ikan mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan di laut. Contohnya jaring tarik (dogol, pair seine, cantrang, lampara dasar). Kemudian juga jaring hela (pukat hela dasar berpalang) dan sejenis muro ami lainnya," tuturnya.
Tahun 2021, kata Desniarti, produksi perikanan tangkap di Sumbar mencapai 211.930 ton. Sementara itu, ekspor hasil perikanan Sumbar hingga Oktober 2022 mencapai 122.607,7 kilogram. Negara tujuan ekspornya adalah Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia.
Sepanjang tahun 2022, DPK Sumbar belum pernah melakukan penertiban aksi pencurian ikan. Namun, pihaknya pernah melakukan pemberkasan kasus penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dengan Satwas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Kota Padang.
"Kasus penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan kami temukan di daerah Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan. Tepatnya di perbatasan laut Sumbar dengan Sumatera Utara," katanya.
Baca Juga: Punya Program Asuransi Nelayan dan Peningkatan Kesejahteraan, Ganjar Kembali Dapat Dukungan
Melestarikan Kearifan Lokal
Menurut Desniarti, kekayaan laut Sumbar harus terus dijaga. Sebab, ada ribuan nyawa yang bergantung hidup dari hasil laut. Dari data DKP Sumbar tahun 2020, jumlah nelayan di Ranah Minang mencapai 42.208. Selain di Kota Padang, nelayan terbanyak berada di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat.
"Tapi kita belum mendata berapa jumlah kelompok nelayan berdasarkan jenis tangkap ikannya. Biasanya nelayan-nelayan ini tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB)," katanya.
Di sisi lain, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mendukung pelestarian tradisi maelo pukek. Menurutnya, tradisi turun temurun nelayan di Ranah Minang itu merupakan kearifan lokal yang harus tetap dijaga agar menjadi ikon penangkapan ikan ramah lingkungan.
Pernyataan itu disampaikan Sakti saat meresmikan Gapura Kampung Tematik Elo Pukek di Pantai Purus, Padang pada Minggu (21/8/2022) lalu. "Maelo pukek kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan," katanya yang datang ke Sumbar menghadiri puncak Exploring Mandeh: Road To Bulan Cinta Laut (BCL).
Baca Juga: OMG Jatim Distribusi Peralatan Melaut untuk Nelayan di Pesisir Selat Madura
Tujuan utama maelo pukek memang menangkap ikan. Akan tetapi, kata Sakti Wahyu Trenggono, aktivitas tersebut juga dapat membantu mengatasi masalah sampah-sampah plastik yang berada di perairan pantai.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Daftar 5 Patahan Aktif Berpotensi Picu Gempa Dahsyat di Sumatera Barat, Ini Peringatan BMKG!
-
Rahasia Klaim DANA Kaget Terbukti! Ini Link Aman dan Tips Dapat Saldo DANA Gratis 17 April 2025
-
DANA Kaget 17 April 2025 Dibagikan Lagi, Saldo Gratis Langsung Cair!
-
Tragis! Bocah 11 Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kalumpang Padang, Ini Kronologinya
-
DANA Kaget 16 April 2025: Buruan Klaim! Saldo Gratis Menantimu