Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 30 November 2022 | 07:15 WIB
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu. [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym].

SuaraSumbar.id - Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar kelompok relawan Jokowi disorot berbagai pihak. Urgensi kegiatan itu dipertanyakan lantaran Jokowi sudah tidak bisa lagi maju di Pilpres 2024.

Manuver politik Jokowi dinilai sangat kental dalam acara tersebut. Acara itu seakan menyimbolkan bahwa Jokowi belum habis dan masih punya pengaruh untuk kontestasi 2024.

Secara tidak langsung, kegiatan itu juga pesan tegas untuk Megawati Soekarnoputri dan PDIP.

“Menjadi spekulasi kepada publik bahwa apakah dengan mobilisasi dan pengerahan ratusan ribu massa ini menjadi sinyalemen Jokowi melalui relawannya untuk menantang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Putri sekaligus PDIP-nya,” ujar Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, dikutip dari Wartaekonomi.co.id - jaringan Suara.com, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Terpopuler: Iriana Jokowi Koleksi Tas Mewah Saat Jokowi Tekan Belanja Impor, Hingga Atur Keuangan Ferdy Sambo

Diketahui, elite PDIP sendiri ramai-ramai mengecam acara relawan Jokowi tersebut, kesan persaingan antara Jokowi dan Megawati kembali tak dapat dihindari.

Achmad pun menilai Jokowi ingin adu kuat dengan Megawati. “Jokowi seakan ingin adu kuat dengan Megawati Soekarnoputri tentang siapa yang paling punya pengaruh dan kekuatan riil di lapangan,” tambahnya.

Achmad juga menyoroti soal kriteria pemimpin yang Jokowi sebut layak dipilih.

Menurut Achmad, kriteria fisik mengenai rambut ubanan dan kerutan wajah sangat aneh jika dikaitkan dengan pemimpin yang bisa bekerja dengan baik.

“Agak aneh memang rasanya ketika permasalahan kepemimpinan disederhanakan dengan tampilan fisik,” jelasnya.

Baca Juga: Iriana Jokowi Fokus Uji Makanan Bakal Royal Wedding Kaesang-Erina di Pura Mangkunegaran

Load More