SuaraSumbar.id - Sejumlah lembaga survei mulai rajin mempublikasikan hitung-hitungan elektabilitas partai politik ataupun aktor politik untuk Pemilu 2024.
Pengamat komunikasi dan politik, Jamiluddin Ritonga menyoroti beberapa hasil lembaga survei yang berbeda satu sama lainnya.
Dia menyarankan agar ada yang mengawasi lembaga survei supaya tetap dalam koridor ilmiah.
"Tentu lembaga tersebut harus terdiri dari orang-orang yang independen dan berintegritas," ujar Jamiluddin, dikutip dari Wartaekonomi.co.id - jaringan Suara.com, Senin (31/10/2022).
Saat ini, sudah banyak yang menertawakan hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei. "Di antara masyarakat sudah mulai tidak mempercayai hasil yang dirilis lembaga survei," lanjutnya.
Tidak hanya itu, akademisi dari Universitas Esa Unggul itu mengatakan bahwa masyarakat saat ini sudah mulai banyak yang menilai lembaga survei menjadi bagian dari tim sukses partai politik atau kandidat capres atau cawapres tertentu.
"Partai politik, capres atau cawapres yang elektabilitas sebelumnya sangat rendah, kemudian lembaga survei tertentu merilis hasil dengan elektabilitas yang meningkat signifikan. Itu tidak dipercaya," tuturnya.
Dengan begitu, hasil yang dirilis lembaga survei tersebut akhirnya tidak dipercaya dan menjadi bahan olok-olok.
Hal seperti itu tentu tidak boleh terus terjadi. Sebab, survei sebagai bagian pendekatan ilmiah dalam dunia politik.
Baca Juga: Survei Capres 2024: Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan Kokoh di Tiga Besar
"Seharusnya tidak boleh dikotori oleh pihak-pihak yang menjadikan lembaga survei sebagai lahan bisnis semata," tegasnya.
Jamiluddin menegaskan bahwa cara seperti itu sudah mempraktekkan pembentukan opini palsu yang berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di Tanah Air.
"Pihak-pihak tersebut bahkan menjadikan hasil surveinya untuk menggiring pendapat umum untuk kepentingan partai politik atau capres atau cawapres yang membayangkan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Survei Capres 2024: Ganjar Tak Terkalahkan Dari Kandidat Lain
-
Duet Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024, 31 Persen Mendukung dan Mayoritas Menolak Menurut Lembaga Survei
-
Tiga Nama Ini Masih Kuasai Papan Atas Calon Presiden 2024, Versi Lembaga Survei Indonesia
-
Ganjar dan Prabowo raih dukungan terbanyak dalam Survei LSI
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
Terkini
-
Semen Padang Kalah 2-0 dari Persib Bandung di Laga Perdana Super League 2025/2026
-
Semen Padang Vs Persib Bandung, Almeida: Tetap Berbahaya Walau Tanpa Ramon Tanque!
-
Pedagang Bendera Merah Putih di Padang Sepi Pembeli, Ini Penyebabnya
-
BRI Resmi Beroperasi di Taiwan, Layani 360 Ribu Pekerja Migran Indonesia
-
Heboh Dugaan Penyelewengan Dana Rp 600 Juta di Pemkab Dharmasraya, Begini Respon BKPSDM