SuaraSumbar.id - Kaesang Pangarep menyindir pernyataan Polri soal tragedi Kanjuruhan, yang mengklaim gas air mata dengan jumlah tinggi tidak mematikan.
Sindiran itu disampaikan putra bungsu Presiden Jokowi (Joko Widodo) lewat cuitan di akun Twitter-nya. Dia menggunakan meme seolah dua orang yang sedang berbicara.
Meme ini ini lampiran seraya mencuit ulang berita pernyataan Polri berjudul, Polri: Kata Ahli, Gas Air Mata dalam Skala Tinggi Pun Tidak Mematikan.
Lalu meme tersebut memperagakan percakapan dua orang, "Lu percaya omongannya?," tanya satu orang dalam meme tersebut, "Kaga," sahut satu orang lainnya.
Lantaran banyak yang setuju dengan Kaesang, cuitan itu jadi viral dan dicuit ulang nyaris 5 ribu kali, dan sudah disukai lebih dari 18 ribu kali.
Sementara itu, Polri telah mengakui ada anggota yang menggunakan gas air mata kedaluwarsa saat Tragedi Kanjuruhan. Beberapa gas air mata yang ditemukan tercatat telah kedaluwarsa sejak tahun 2021.
Kendati begitu, dia mengklaim gas air mata kedaluwarsa tidak berbahaya. Berbeda dengan makanan kedaluwarsa.
"Kebalikannya (dengan makanan), dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya itu berkurang. Sama dengan efektivitasnya gas air mata ini, ketika ditembakkan, dia tidak bisa lebih efektif lagi," jelasnya.
Dedi juga mengklaim korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan bukan akibat gas air mata. Melainkan karena kekurangan oksigen hingga terinjak-injak.
Dedi menyampaikan itu merujuk penjelasan sejumlah ahli dan dokter spesialis. Menurutnya, tak ada satupun korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan yang dinyatakan akibat gas air mata.
"Dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata. Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen, karena apa? Terjadi berdesak-desakan, trerinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen," klaimnya.
Dedi menyebut efak gas air mata pada dasarnya hanya akan menimbulkan iritasi. Namun, tidak sampai menyebabkan kematian.
"Sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah yang menyebutkan ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia," klaimnya lagi.
Berita Terkait
-
Dianggap Tidak Peduli dengan Performa Jeblok Persis Solo di Piala Presiden, Kaesang Pangarep Murka
-
Dua Kali Kepergok Nonton Bola Bareng Erina Gudono, Kaesang Pangarep Kini Dijulidin Warganet: Parasmu Ketulung Bapakmu
-
Kaesang Pangarep Janji Boyong BTS Bila Jadi Ketua PSSI, Netizen: Tiati Mas, Fanbasenya Ngeri
-
Makin Serius! Ingin Jadi Ketua PSSI, Kaesang Pangarep Bakal Boyong BTS ke Indonesia
-
Andai Terpilih Jadi Ketum PSSI,Kaesang Pangarep Janjikan Undang BTS ke Indonesia
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!
-
Galaxy Z Fold7 Hadir Lebih Tipis dan Tetap Kokoh Setelah Melewati Tes Uji 500 Ribu Kali Lipatan
-
Polda Sumbar Perketat Pengawasan Tol Padang-Sicincin, Kenapa?