Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 02 Oktober 2022 | 11:45 WIB
Logo Spartack. [Dok.Wikipedia]

SuaraSumbar.id - Suporter Padang dan Anak Rantau Cinta Kabau Sirah (Spartack) menyesalkan tragedi tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

“Sangat menyesali terjadinya tragedi kemanusiaan di dunia sepak bola nasional ini. Tapi sekali lagi, sepak bola hanyalah hiburan, tidak ada nyawa seharga sepak bola,” kata Ketua Harian Spartack, Vembi Fernando, Minggu (2/10/2022).

Dia berharap ini menjadi tragedi terakhir dan diri nya mewakili Spartack mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa rekan-rekan di Malang.

Bagi dirinya Stadion Kanjuruhan Malang bukanlah stadion yang asing karena pada 2006-2011 selalu menyempatkan diri untuk datang ke stadion ini entah untuk menikmati pertandingan Arema ataupun ketika Semen Padang FC datang bertandang.

Baca Juga: IPW Desak Kapolri Copot Kapolres Malang, Buntut Kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruan

Dirinya melihat banyaknya korban nyawa disinyalir karena prosedur penghalauan massa dari pihak keamanan dituding memicu jatuhnya korban jiwa.

"Berdasarkan aturan FIFA, pihak keamanan tidak boleh membawa senjata ataupun gas air mata ketika melakukan pengamanan pertandingan," kata dia.

Sebelumnya 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Baca Juga: Duel Persib vs Persija Ditunda, Panpel: Seluruh Tiket yang Sudah Dibeli Tetap Bisa Digunakan

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya. (Antara)

Load More