SuaraSumbar.id - Seorang guru di India terekam video memukuli seorang siswa dari kasta rendah hingga tewas, hanya karena kesalahan eja saat disuruh membaca.
Kini, seperti dikutip SuaraSumbar.id dari Al Arabiya, Sabtu (1/10/2022), guru tersebut menjadi buronan polisi karena kabur setelah membunuh si siswa.
Berdasarkan keterangan kepolisian setempat, guru itu memukuli siswanya hingga tewas di dalam kelas pada pekan lalu.
"Menurut kesaksian siswa lain, guru itu memukuli teman mereka hanya karena kesalahan ejaan," kata polisi setempat.
Baca Juga: Tragis, Kronologi Kemaluan Suami Dikapak Istri, Sakit Hati Kerap Diejek Berkulit Gelap
Kontan saja peristiwa tersebut menggembarkan publik India. Sang guru maupun pejabat sekolah menuai kecaman.
Siswa yang menjadi korban itu bernama Nikhil Dohre. Korban dipukuli memakai tongkat oleh si guru di dalam kelas.
Tak hanya dipukuli memakai tongkat, Nikhil Dohre yang merupakan siswa SD tersebut juga ditendang hanya gara-gara salah mengeja kata "sosial" saat ujian membaca.
Remaja berusia 15 tahun itu meninggal karena luka-lukanya pada hari Senin di sebuah rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh utara, dan terdakwa telah melarikan diri dari daerah itu.
"Dia buron, tapi kami akan segera menangkapnya," kata petugas polisi Mahendra Pratap Singh kepada AFP.
Baca Juga: Istri Potong Kemaluan Suami Pakai Kapak, Kesal Sering Diejek Hitam
Dohre adalah anggota komunitas Dalit, yang duduk di anak tangga terendah dari sistem kasta India dan telah mengalami prasangka dan diskriminasi selama berabad-abad.
Ratusan orang turun ke jalan pada hari Senin setelah berita kematian Dohre menyebar di distrik Auraiya, lokasi serangan.
Kerumunan menuntut penangkapan guru sebelum kremasi tubuh bocah itu dan membakar sebuah kendaraan polisi.
Sekitar selusin pengunjuk rasa telah ditangkap, kata Singh.
"Kami menggunakan kekuatan untuk memadamkan massa dan situasi segera terkendali," kata Inspektur Polisi Charu Nigam kepada wartawan.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Honda CUV e: dari Jakarta ke India, Bawa Revolusi Mobilitas Listrik
-
Prabowo Bujuk PM India Narendra Modi Agar Kirim Profesor hingga Nakes ke Indonesia, Ini Alasannya!
-
3 Film India Dibintangi Raashi Khanna Tayang 2024, Ada The Sabarmati Report
-
4 Film yang Dibintangi Vikrant Massey di Tahun 2024, Terbaru Ada The Sabarmati Report
-
India Gagalkan Kapal Iran, Angkut 500 Kg Narkoba di Lepas Pantai Gujarat
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan
-
Polda Sumbar Enggan Beberkan Pemilik Tambang Ilegal Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Alasannya